
Pantau - Hingga Senin dini hari, 6 Oktober 2025, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat total 54 jenazah korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil dievakuasi.
Dari jumlah tersebut, lima di antaranya berupa potongan tubuh (body parts), sehingga jenazah utuh yang telah dievakuasi sebanyak 49 orang.
"Update terakhir pukul 03.34 WIB, kami menemukan satu jenazah lagi sehingga total menjadi 54, termasuk lima body parts jadi jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi sebanyak 49," ungkap Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Pencarian Difokuskan di Sisi Selatan Bangunan
Memasuki hari kedelapan pascakejadian, tim SAR gabungan masih memfokuskan pencarian pada sisi selatan bangunan pesantren yang roboh.
Lokasi tersebut diyakini masih terdapat korban yang terjepit di antara reruntuhan bangunan.
Berdasarkan pemetaan petugas di lapangan, diperkirakan ada empat korban yang telah teridentifikasi posisinya, yaitu tiga di bagian depan dan satu di bagian belakang sisi selatan bangunan.
“Harapan kami hari ini bisa selesai, karena target itu masih dikejar,” ujarnya.
Basarnas terus berkoordinasi dengan unsur TNI, Polri, dan tim teknis untuk memastikan keselamatan seluruh personel selama proses pencarian berlangsung.
Struktur bangunan yang sebagian masih menempel dinilai berisiko tinggi untuk runtuh kembali, sehingga kewaspadaan ekstra diterapkan dalam proses evakuasi.
Operasi pencarian melibatkan ratusan personel gabungan dan dilakukan selama 24 jam penuh.
Pola kerja bergantian diterapkan agar efektivitas pencarian tetap terjaga.
Yudhi Bramantyo menegaskan bahwa Basarnas akan berupaya semaksimal mungkin hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
Setelah berhasil dievakuasi, seluruh jenazah langsung diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf