Tampilan mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Nila Moeloek Ungkap Lonjakan Gangguan Penglihatan Anak Pasca-Pandemi, 40 Persen Siswa SD di Jakarta Alami Mata Minus

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Nila Moeloek Ungkap Lonjakan Gangguan Penglihatan Anak Pasca-Pandemi, 40 Persen Siswa SD di Jakarta Alami Mata Minus
Foto: (Sumber: Mantan Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita Moeloek mengungkapkan hasil penelitian dalam kegiatan uji publik inovasi pemeriksaan kesehatan mata dan jiwa anak di Jakarta, Kamis (9/10/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo/aa.)

Pantau - Mantan Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita Moeloek, mengungkapkan adanya peningkatan signifikan kasus gangguan penglihatan pada anak-anak sekolah dasar pasca-pandemi COVID-19.

Pernyataan ini disampaikannya dalam kegiatan uji publik inovasi pemeriksaan kesehatan mata dan jiwa anak di Jakarta pada Kamis, 9 Oktober 2025.

“Selama pandemi, anak-anak banyak belajar dari rumah dan menggunakan gawai untuk waktu yang lama. Kebiasaan ini menyebabkan anak lebih sering melihat jarak dekat, yang berdampak pada pertumbuhan bola mata menjadi lebih panjang atau dikenal dengan mata minus,” jelas Nila.

Mata Minus Anak Meningkat Drastis Pasca Pandemi

Ia menerangkan bahwa bentuk ideal bola mata adalah bulat sempurna dengan diameter sekitar 22 milimeter.

Namun, beberapa faktor menyebabkan bola mata memanjang, antara lain keterbatasan cahaya di ruang belajar, struktur rongga mata yang kecil, serta kebiasaan melihat dekat yang berlebihan.

“Bola mata yang memanjang menyebabkan cahaya tidak jatuh tepat pada saraf mata sehingga penglihatan menjadi kabur. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memperburuk kemampuan belajar anak,” tegasnya.

Penelitian yang dilakukan bersama Satuan Penanggulangan Gangguan Refraksi (SPGR) menunjukkan bahwa sekitar 40 persen anak sekolah dasar di Jakarta mengalami gangguan penglihatan.

Padahal, sebelum pandemi, angka gangguan penglihatan pada anak hanya berkisar antara 13 hingga 15 persen.

“Kondisi ini mengkhawatirkan karena memengaruhi kemampuan anak untuk belajar. Banyak anak yang tidak bisa melihat papan tulis dengan jelas dan akhirnya dianggap tidak fokus atau nakal di kelas,” ujarnya.

Pemeriksaan Rutin dan Kacamata Tingkatkan Prestasi Anak

Nila juga menegaskan bahwa pemberian kacamata dapat memberikan dampak nyata terhadap prestasi akademik siswa.

“Setelah diberi kacamata, mereka bisa belajar dengan nyaman dan nilai rapornya meningkat,” kata Nila.

Ia berharap temuan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, guru, dan orang tua agar lebih peduli terhadap kesehatan mata anak sejak dini.

Pemeriksaan mata secara rutin di sekolah dinilai sangat penting untuk mencegah penurunan kualitas sumber daya manusia di masa depan.


 

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti