
Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa evaluasi terhadap harga dan distribusi minyak goreng rakyat merek MinyaKita masih terus dilakukan karena harga rata-rata nasional belum sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Harga MinyaKita saat ini tercatat sebesar Rp16.700 per liter, masih lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, mengungkapkan bahwa evaluasi ini tidak dilakukan secara terburu-buru karena membutuhkan landasan kajian akademis yang kuat.
"Sedang kita review, karena kita juga sedang menggunakan apa namanya, kajian dari IPB dan Unpad (Universitas Padjadjaran). Jadi kita berlandaskan kajian itu. Kita melakukan revisi Pemerintah Menteri Nomor 18 Tahun 2024," ungkapnya.
Evaluasi Berdasarkan Kajian Akademis
Iqbal menjelaskan bahwa proses revisi terhadap kebijakan minyak goreng rakyat membutuhkan kajian mendalam dari perguruan tinggi, termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Menurutnya, tanpa kajian yang valid, kebijakan yang diambil bisa menjadi tidak berdasar.
"Saya sih maunya secepat mungkin ya, tapi kan kita nggak bisa buru-buru. Kalau misalnya kajiannya nggak ada, kan nanti angkanya ngambil dari langit. Saya juga yang kena nanti," ia menegaskan.
Kajian tersebut digunakan untuk menilai aspek-aspek apa saja yang perlu diubah dalam regulasi, baik dari sisi harga maupun pola distribusi MinyaKita di seluruh wilayah Indonesia.
Dua Provinsi Konsisten Sesuai HET
Di tengah harga MinyaKita yang belum stabil secara nasional, dua provinsi tercatat berhasil menjaga harga sesuai HET, yakni Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
"Yang sesuai HET di dua provinsi ini konsisten nih sampai sekarang tetap Rp15.700 per liter, itu tercapai di provinsi itu. Yang lain tuh ada yang Rp16.000 per liter, ada yang Rp15.000 sekian gitu. Jadinya itu yang kita evaluasi," jelas Iqbal.
Kemendag berharap evaluasi ini dapat segera menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berdampak pada stabilisasi harga minyak goreng rakyat di seluruh wilayah Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa