billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hasto Kristiyanto Buka Konferda PDIP Kalimantan Utara, Tekankan Konsolidasi Ideologis dan Kelestarian Alam

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Hasto Kristiyanto Buka Konferda PDIP Kalimantan Utara, Tekankan Konsolidasi Ideologis dan Kelestarian Alam
Foto: Sekretaris Jenderal PDIP Perjuangan Hasto Kristiyanto (keenam kiri) saat pembukaan Konferensi Daerah DPD sekaligus Konferensi Cabang DPC PDIP se-Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Minggu 19/10/2025 (sumber: PDIP)

Pantau - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, membuka Konferensi Daerah DPD dan Konferensi Cabang DPC PDIP se-Kalimantan Utara di Tanjung Selor pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Dalam pidato pembukaan, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri: "Gerak merawat pertiwi harus menjadi kultur partai," ungkapnya.

Hasto menekankan bahwa kader PDIP harus meneladani semangat Megawati yang pada tahun 1990-an pernah masuk ke pedalaman Kalimantan, bertemu kelompok adat, dan menyusuri sungai selama berhari-hari untuk menemui pengurus partai di tingkat akar rumput.

Ia mengingatkan para kader agar tidak tergoda oleh kekuatan modal yang hanya mengejar keuntungan ekonomi dengan mengorbankan kelestarian alam.

"Hutan harus dijaga ekosistem dan habitatnya yang kaya," tegasnya.

Kalimantan sebagai Wilayah Strategis dan Basis Konsolidasi Partai

Dalam perspektif geopolitik, Kalimantan dinilai memiliki posisi strategis karena terletak di antara jalur perdagangan internasional penting.

"Membangun Kalimantan jangan dari tengah dengan menggunduli hutan, tapi harus berbasis pendekatan geostrategis, memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 dan ALKI 2," ujarnya.

Konferda ini dihadiri oleh ratusan kader dan pengurus partai dari berbagai daerah di Kalimantan Utara.

Pembukaan acara diwarnai dengan penampilan budaya lokal, seperti tari melewah, tari selamat datang, tari bagentawai, dan tari leleng.

Hasto menegaskan bahwa Konferda bukan ajang perebutan jabatan, melainkan "momentum memperkuat kesadaran ideologis, historis, dan organisatoris," katanya.

Ia menambahkan, "Konferda harus menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat akar rumput, membangun kesadaran kolektif, dan meneguhkan semangat turun ke bawah."

Menurut Hasto, silaturahmi adalah tradisi dalam PDIP.

Dalam menghadapi tantangan politik, partai harus tetap "terbuka, dialogis, dan tidak elitis," tegasnya.

Hasto menyampaikan bahwa "Partai harus mudah diakses rakyat, memperkuat kolaborasi, serta terus melakukan kaderisasi kepemimpinan bagi generasi muda."

Puti Guntur Soekarno Tegaskan Peran Sejarah dan Kepemimpinan Perempuan

Hasto hadir bersama sejumlah pimpinan partai, yaitu Ketua DPP PDIP Bidang Pendidikan, Puti Guntur Soekarno; Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu dan Eksekutif, Deddy Sitorus; dan Juru Bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro.

Dalam kesempatan itu, Puti Guntur Soekarno menekankan pentingnya hubungan historis antara Bung Karno dan tokoh masyarakat Dayak sebagai pengingat untuk membangun kedekatan dengan rakyat.

Ia juga mengingatkan pentingnya kembali pada ajaran Bung Karno, yaitu "selalu berpihak kepada wong cilik dan menumbuhkan pemikiran strategis berbasis nilai-nilai kerakyatan," ucapnya.

Puti menyerukan agar "Kader perempuan di Kaltara harus bangkit dan menggalang kekuatan rakyat melalui gerakan turun ke bawah. Itu bagian dari jati diri Partai," tandasnya.

Penulis :
Arian Mesa