Pantau.com - Kadiv Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyarankan agar kisi-kisi pertanyaan debat tak diberikan dalam debat selanjutnya. Menurutnya, kisi-kisi hanya membuat kedua pasangan capres-cawapres menjadi penghafal dalam menjawab pertanyaan debat.
"Tolong kisi-kisi tidak diberikan lagi, capres cawapres kita jadi tukang hafal. Lihat Jokowi dan Ma'ruf Amin, jelas matanya tertuju selalu kepada kertas contekan di hadapannya, ini tidak bisa dibenarkan," ujar Ferdinand saat dihubungi, Jumat (18/1/2019).
Baca juga: Gunakan Bahasa Inggris dalam Debat, Pengamat: Prabowo Harus Hati-hati
Selain itu menurutnya, debat perdana yang digelar semalam itu dapat menunjukkan dua karakter sesungguhnya dari kedua pasangan calon. Menurut Ferdinand, tampak karakter Jokowi lebih agresif, sementara Prabowo dinilainya santun.
"Jokowi ternyata agresif, kasar keras dan punya watak otoriter yang bisa kita baca dari kalimat penutupnya yang menyerang dan provokatif serta dari pertanyaannya terkait Gerindra," tuturnya
"Sementara itu Prabowo dan Sandi tampil lebih santun, ramah, dan senyum serta tidak agresif dan tidak terlihat kasar. Inilah yang membedakan," sambungnya.
Baca juga: Ditanya Soal Debat, Prabowo: Tegang Juga Aku
Sementara di lain sisi, Ferdinand mengungkapkan, diakuinya debat perdana kali ini belum menunjukkan gagasan dari kedua pasangan calon. Hal itu tak terlepas adanya sistem baru yang diterapkan KPU dalam debat kali ini.
"Debat tadi malam kurang greget karena waktu terlalu dibatasi terutama waktu untuk menjawab dan untuk saling menjawab. Ini harus dievaluasi oleh KPU karena waktu utnuk saling menjawab itu sangat penting agar masyarakat kita tahu dan mengenal siapa sebetulnya capres kita ini dan apa gagasannya tentang Indonesia," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N
