
Pantau - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menetapkan empat fokus utama dalam membangun kekuatan pertahanan negara selama satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kemenhan, menyatakan bahwa fokus-fokus tersebut disusun berdasarkan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat, mandiri, dan bermartabat melalui kebijakan pertahanan nasional.
Fokus Pertama: Perkuat Persatuan dan Pertahanan Semesta
"Fokus pertama, memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, diwujudkan melalui pembentukan (BTP) 100 Batalyon Teritorial Pembangunan dan penguatan komponen cadangan," ungkapnya.
Frega menjelaskan bahwa BTP dan Komponen Cadangan (Komcad) berperan sebagai motor penggerak utama pertahanan negara dan juga menjadi bagian dari penguatan ketahanan pangan di berbagai daerah.
Fokus Kedua dan Ketiga: Modernisasi dan Kemandirian Industri Pertahanan
Fokus kedua adalah meningkatkan kekuatan militer dan memperkuat modernisasi pertahanan.
Modernisasi ini ditandai dengan kehadiran alat utama sistem senjata (alutsista) strategis, seperti kapal fregat terbesar di Asia Tenggara KRI Brawijaya-320, helikopter H225M, serta kendaraan listrik taktis MV3-EV Pandu.
Fokus ketiga Kemenhan adalah mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.
Salah satu upaya nyata dari fokus ini adalah penyelenggaraan pameran Indo Defence Expo & Forum 2025.
Fokus Keempat: Diplomasi Pertahanan dan Kerja Sama Internasional
"Fokus keempat, memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan, di antaranya yaitu kehadiran delegasi Indonesia pada parade Hari Republik India dan Bastille Day 2025 di Prancis," ujarnya.
Menurut Frega, kerja sama lintas negara penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi pertahanan dan agar TNI diperhitungkan di kancah internasional.
Bentuk kerja sama meliputi pertukaran teknologi alutsista, kolaborasi pengembangan senjata baru, serta kegiatan sosial dan bakti kesehatan seperti yang dilakukan TNI di Papua Nugini.
"Di tingkat global, Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan aktif dalam perdamaian dunia melalui partisipasi di KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir," ia mengungkapkan.
Frega menegaskan bahwa keempat fokus ini diyakini dapat menciptakan kemandirian pertahanan demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia.
- Penulis :
- Shila Glorya