
Pantau - Wakil Ketua Dewan Pers Busyro Muqoddas menegaskan bahwa jurnalisme yang independen dan bebas dari intervensi politik maupun ekonomi merupakan tiang penopang utama dalam sistem demokrasi.
Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Penyegaran Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang berlangsung di Bekasi, dengan diikuti perwakilan penguji dari 23 Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) se-Indonesia.
Dalam materinya yang berjudul Pengantar Standar Kompetensi Wartawan 2023, Busyro menekankan bahwa media tidak boleh tunduk pada dominasi oligarki politik dan taipan ekonomi yang berupaya mengarahkan isi pemberitaan.
Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Reposisi Lembaga
Busyro menyoroti semakin sempitnya ruang kebebasan pers akibat penguatan praktik politik kekuasaan sejak 2004.
Ia mengidentifikasi bentuk ancaman nyata terhadap kemerdekaan pers, seperti kriminalisasi terhadap jurnalis dan pelunakan media melalui intervensi sponsor.
Menurutnya, apabila media kehilangan kemerdekaannya, masyarakat akan kehilangan hak untuk mendapatkan informasi yang benar.
Busyro mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap lembaga-lembaga pers, termasuk Dewan Pers, perusahaan media, dan lembaga uji kompetensi, guna memastikan keberpihakan kepada kepentingan publik, bukan kekuasaan.
Ia juga menekankan bahwa kesejahteraan jurnalis harus dibangun atas dasar kemandirian dan martabat profesi, bukan ketergantungan pada kekuatan eksternal.
Jurnalis yang merdeka, menurutnya, akan melahirkan rakyat yang berdaulat.
Ia berharap kegiatan penyegaran penguji UKW dapat memperkuat kualitas pelaksanaan uji kompetensi wartawan dan menjadi tonggak penguatan jurnalisme yang beretika, independen, serta berpihak pada kepentingan publik.
- Penulis :
- Gerry Eka







