Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Perpustakaan Kaltim Bertransformasi Jadi Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Perpustakaan Kaltim Bertransformasi Jadi Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Foto: (Sumber : Sejumlah narapidana di Lapas Narkotika Samarinda memanfaatkan pojok baca yang bermitra dengan DPK Kaltim sebagai wadah pengembangan diri warga binaan. ANTARA/Ahmad Rifandi.)

Pantau - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur memperkuat transformasi perpustakaan sebagai ruang inkubasi keterampilan melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

Perpustakaan sebagai Ruang Inklusif dan Produktif

Plt Kepala DPK Kaltim Anita Natalia Krisnawati menegaskan bahwa TPBIS bukan hanya program, melainkan gerakan bersama agar perpustakaan dapat “menjadi ruang yang menggerakkan masyarakat untuk berkembang, berkarya, dan berdaya.”

Ia menekankan bahwa perpustakaan tidak lagi sekadar menjadi tempat penyimpanan dan peminjaman buku, melainkan harus membuka akses pelatihan keterampilan praktis, ruang kolaborasi komunitas, serta jejaring sosial yang bermanfaat bagi seluruh kelompok usia.

Anita menjelaskan bahwa langkah ini merupakan jawaban atas tantangan zaman yang menuntut kemandirian ekonomi berbasis pengetahuan dan kreativitas. “Perpustakaan diproyeksikan mampu bertindak sebagai fasilitator yang menyediakan ruang belajar sepanjang hayat bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya,” ujarnya.

Kolaborasi Masyarakat dan Skema Pendanaan Inovatif

Sebanyak 90 peserta dari berbagai kalangan—Relawan Literasi Masyarakat, pegiat Taman Baca Masyarakat, hingga Jaring Penulis Kaltim—ikut merumuskan strategi penguatan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Keterlibatan beragam elemen masyarakat ini membuktikan bahwa gerakan literasi di Benua Etam telah meluas menjadi gerakan pemberdayaan yang komprehensif,” kata Anita.

Perwakilan Bappenas RI Affan Saffana menegaskan perlunya skema pendanaan kolaboratif untuk menjaga keberlanjutan program. Ia menyebut, “Sumber pendanaan inovatif dan variatif seperti Dana Desa, Corporate Social Responsibility (CSR), hingga skema hibah perlu dioptimalkan untuk mendukung operasional transformasi perpustakaan.”

DPK Kaltim mencatat capaian besar pada 2025 dengan hadirnya 186 perpustakaan mitra TPBIS serta 19 Taman Baca Masyarakat di seluruh provinsi yang siap melayani pengembangan diri masyarakat.

Penulis :
Aditya Yohan