
Pantau - Indonesia kini semakin fokus pada pengembangan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengoptimalkan potensi nikel sebagai bahan baku utama dalam industri kendaraan listrik (EV). Teknologi ini memungkinkan pengolahan nikel limonit, yang sebelumnya tidak ekonomis, menjadi produk yang bernilai tambah tinggi.
1. Pengembangan HPAL untuk Hilirisasi Nikel
Teknologi HPAL menjadi andalan dalam hilirisasi nikel di Indonesia, memungkinkan pemrosesan nikel limonit yang sebelumnya sulit diekstraksi. Dengan teknologi ini, nikel limonit dapat diolah menjadi bahan baku yang diperlukan untuk industri kendaraan listrik, memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global nikel.
2. Tantangan dan Peluang dalam Industri Kendaraan Listrik
Industri kendaraan listrik yang terus berkembang membutuhkan nikel dalam jumlah besar untuk pembuatan baterai. HPAL memberikan solusi untuk mengatasi tantangan ini, menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan global untuk baterai EV.
3. Kebutuhan Nikel Limonit untuk Produksi EV
Pemerintah Indonesia menargetkan produksi 13 juta kendaraan listrik di masa depan. Untuk itu, diperkirakan dibutuhkan sekitar 59 ribu ton nikel limonit. Teknologi HPAL adalah satu-satunya cara yang memungkinkan pemrosesan nikel limonit menjadi bahan yang memenuhi standar kualitas tinggi yang dibutuhkan untuk baterai EV.
4. Cadangan Nikel Indonesia
Dengan memegang sekitar 42% dari total cadangan nikel dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin pasar bahan baku nikel global. Posisi strategis ini menjadikan Indonesia pusat produksi nikel yang mendukung perkembangan industri kendaraan listrik dan hilirisasi nikel di pasar internasional.
5. Penguatan Rantai Pasok dan Daur Ulang Baterai
Kementerian Perindustrian Indonesia menekankan pentingnya penguatan rantai pasok nikel dalam negeri dan pengembangan teknologi daur ulang baterai. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketahanan industri kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing global, menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku baterai, serta mendukung ekonomi hijau.
- Penulis :
- Aditya Yohan








