
Pantau - Kodam Iskandar Muda (Kodam IM) mengerahkan 40 personel TNI untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Desa Pameu, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, pada Kamis, 27 November 2025.
Personel yang diterjunkan berasal dari Brigif Teritorial Pembangunan (TP) 90/Yudha Giri Dhanu (YGD) dan Yonif TP 854/Dharma.
Mereka mulai bekerja sejak pagi hari untuk memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Bencana Dipicu Hujan Deras, Longsor Timbun Jalan dan Permukiman
Banjir dan longsor di Aceh Tengah dipicu oleh hujan deras berkepanjangan sejak dini hari.
Curah hujan tinggi mengakibatkan longsor besar di beberapa titik, menimbun badan jalan dengan material berupa tanah, batu besar, dan lumpur tebal.
Luapan air dari perbukitan juga memasuki permukiman warga, menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah dan fasilitas umum di Desa Pameu.
Prajurit TNI bersama warga, relawan, dan petugas pemerintah daerah bahu-membahu membuka akses jalan yang tertutup longsor.
Upaya tersebut dilakukan dengan peralatan manual dan alat bantu seadanya.
Mereka juga mengevakuasi kendaraan yang terseret banjir dan tertimbun longsor, memastikan tidak ada korban yang tertinggal dengan pemeriksaan menyeluruh.
Evakuasi turut difokuskan pada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, dan warga yang sakit ke lokasi pengungsian yang lebih aman.
Komitmen TNI dan Respons Cepat di Lapangan
Komandan Brigif TP 90/YGD Kolonel Inf Hulisda, yang memimpin langsung operasi penanganan bencana, menyatakan bahwa keterlibatan TNI adalah bentuk tanggung jawab negara dalam melindungi rakyat.
"Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan keselamatan warga. Setiap prajurit bekerja dengan penuh tanggung jawab, karena bencana seperti ini membutuhkan respons cepat, terukur, dan terkoordinasi," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran para prajurit merupakan bagian dari tugas negara dalam memberikan perlindungan dan keamanan kepada warga terdampak bencana alam.
Warga Desa Pameu menyampaikan apresiasi atas kesigapan TNI dalam merespons kondisi darurat tersebut.
Bantuan cepat dan terarah dari TNI dinilai mempercepat proses evakuasi serta mengurangi potensi jatuhnya korban jiwa.
Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo menginstruksikan semua satuan di jajaran Kodam IM untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
"TNI hadir untuk rakyat. Kami akan terus berada di garis depan membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanganan bencana. Semoga upaya ini dapat mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko bagi warga," ia mengungkapkan.
TNI AD mengerahkan berbagai sumber daya secara terukur, termasuk personel, alat evakuasi, perahu karet, alat berat, serta Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB).
Kodam IM juga menyiapkan posko kesehatan, dapur lapangan, dan dukungan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Saat ini, seluruh prajurit TNI di wilayah Provinsi Aceh tetap bersiaga.
Pemantauan kondisi lapangan dilakukan secara berkala untuk mengantisipasi perubahan cuaca dan potensi bencana susulan.
TNI berharap sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dapat mempercepat proses pemulihan serta meminimalkan dampak lanjutan dari bencana.
- Penulis :
- Aditya Yohan






