
Pantau - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, membuka posko pengumpulan donasi bagi korban bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera dan Aceh sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Budaya Kota Tangerang 2025 yang berlangsung pada 5–7 Desember.
Posko Donasi Jadi Simbol Kepedulian Sosial di Tengah Festival Budaya
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyampaikan bahwa posko donasi dibuka agar masyarakat yang hadir dalam festival dapat menunjukkan kepedulian secara langsung.
"Pada rangkaian festival mulai 5 hingga 7 Desember, kami juga membuka posko pengumpulan donasi sehingga seluruh pengunjung dapat turut berpartisipasi menyampaikan kepedulian," ujarnya, Sabtu di Tangerang.
Pemerintah Kota Tangerang juga telah berhasil menghimpun dana kemanusiaan sebesar Rp477 juta dari jajaran pegawai pemerintahan.
"Seluruh dana yang terkumpul dihimpun oleh Dinas Sosial dan akan disalurkan melalui lembaga resmi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumatera dan Aceh," tambah Sachrudin.
Ia menegaskan bahwa Festival Budaya bukan sekadar perayaan seni, tetapi juga bentuk nyata komitmen menjaga budaya gotong royong sebagai warisan luhur bangsa.
"Melalui festival ini, kita menjaga agar nilai kebersamaan, saling membantu, dan kepedulian sosial yang diwariskan leluhur dan telah menjadi identitas masyarakat kita untuk tetap hidup dan relevan di tengah kehidupan modern. Inilah kekuatan Kota Tangerang sebagai kota heterogen yang tumbuh dengan nilai solidaritas warganya," ujarnya.
Perpaduan Seni Budaya, Ekonomi Kreatif, dan Pelayanan Publik
Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan, menyampaikan apresiasi terhadap semangat solidaritas dan pelestarian budaya yang hadir dalam festival ini.
"Selamat menikmati sajian seni dan budaya di Kota Tangerang. Kita patut bangga akan warisan budaya yang selalu mengharumkan nama Kota Tangerang di kancah nasional maupun internasional," ungkapnya.
Festival Budaya Kota Tangerang 2025 digelar di Mall Metropolis dan menampilkan ragam kesenian tradisional dari Kota Tangerang serta daerah lain seperti Tangerang Selatan, Cilegon, dan Ponorogo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menyebut festival ini sebagai ruang ekspresi budaya, kreativitas, dan promosi pariwisata yang melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan.
Selain pertunjukan seni, festival ini juga menjadi ajang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan produk mereka.
Pengunjung dapat menikmati stand UMKM Kota Tangerang, area kuliner food truck, serta produk-produk kreatif lokal lainnya.
"Tak ketinggalan, tersedia pula stand pelayanan publik yang memudahkan masyarakat mendapatkan informasi dan layanan langsung dari instansi terkait," ujar Boyke.
- Penulis :
- Aditya Yohan







