Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang melaporkan bahwa banjir lahar hujan dari Gunung Semeru merendam 13 rumah, satu warung, dan satu masjid di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Data awal sebanyak 13 rumah, satu masjid, dan satu warung di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro yang terdampak lahar Semeru," kata Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Isnugroho di Lumajang, Minggu.
Rumah Terendam dan Warga Mengungsi
Rumah-rumah yang terdampak banjir lahar hujan tersebut milik Karmani, Poniman, Arifin, Suhartono, Ajinal Yusuf, Gundut Sugito, Hidayat, KH. Senamin, Budiana, Matsaleh, Dedi, Mayar, dan Jumali.
Seluruh rumah yang terdampak berada di RW 06 Dusun Sumberlangsep.
"Selain rumah, ada tiga motor warga yang terpendam lumpur pascabanjir lahar hujan disertai material vulkanik Semeru yang menerjang kawasan Dusun Sumberlangsep pada Sabtu (6/12) sore," tuturnya.
BPBD Lumajang telah menyalurkan bantuan kepada warga sejak Sabtu (6/12) dan proses distribusi masih terus dilakukan.
"Hari ini kami juga mengirimkan bantuan untuk warga di Dusun Sumberlangsep yang terisolasi agar kebutuhan makanan dan lainnya terpenuhi," katanya.
Warga Dusun Sumberlangsep mengungsi ke tiga lokasi pengungsian yang berada di perbukitan karena banjir lahar terus menggenangi permukiman.
Di Pos Pengungsian 1 terdapat 107 orang, terdiri atas 39 laki-laki, 43 perempuan (1 sedang hamil), 21 anak-anak, dan 4 bayi.
Di Pos Pengungsian 2 tercatat 173 orang, terdiri atas 85 laki-laki, 77 perempuan (2 sedang hamil), dan 11 anak-anak.
Sementara itu, di Pos Pengungsian 3 ada 115 orang, terdiri atas 49 laki-laki, 48 perempuan (2 sedang hamil), 15 anak-anak, dan 3 bayi.
Jumlah keseluruhan warga di Dusun Sumberlangsep adalah 138 kepala keluarga atau 512 jiwa.
Warga Harap Pemerintah Lakukan Pencegahan
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah pencegahan agar banjir lahar dari Gunung Semeru tidak kembali menerjang wilayah mereka.
Sebagian warga bahkan mendirikan tenda darurat di kawasan perbukitan sebagai langkah antisipatif bila terjadi banjir lahar susulan, agar dapat segera mengungsi ke tempat aman.
- Penulis :
- Gerry Eka
