HOME  ⁄  Nasional

Cegah Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca hingga Akhir 2025

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Cegah Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca hingga Akhir 2025
Foto: (Sumber: Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jatim. ANTARA/HO-BPBD Jatim)

Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun 2025.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan respons cepat terhadap imbauan kewaspadaan dari BMKG terkait cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur selama musim hujan.

"Imbauan kewaspadaan BMKG akan adanya potensi cuaca ekstrem di Jatim hingga akhir tahun 2025, direspons cepat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan menginstruksikan pelaksanaan OMC," ungkap Gatot pada Minggu, di Surabaya.

Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Mandiri oleh Pemprov Jatim

Berbeda dari biasanya yang dilakukan bersama pemerintah pusat, OMC kali ini dijalankan secara mandiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan BMKG dan Puspenerbal Juanda.

Tujuan dari OMC adalah untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Aksi perdana OMC dilakukan pada Jumat, 5 Desember 2025, dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208 Registrasi PK-SNM.

Wilayah yang menjadi sasaran awal meliputi bagian selatan Kabupaten Malang, Pasuruan, dan Jombang, yang sebelumnya diguyur hujan deras selama beberapa hari.

"Sebagaimana arahan Ibu Gubernur, Pemprov Jatim harus merespon imbauan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem yang dirilis BMKG. Jadi, kegiatan OMC ini merupakan respon cepat Ibu Gubernur terhadap kondisi cuaca di Jatim beberapa hari terakhir," jelas Gatot.

Dikoordinasikan dari Juanda, Fokus Hindari Bencana

Kegiatan OMC dipusatkan di Baseops Lanudal Juanda dan direncanakan berlangsung hingga akhir tahun 2025.

"Jadi, mulai saat ini, jika BMKG mendeteksi adanya awan di langit Jawa Timur yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, maka kita akan lakukan OMC, untuk menghindari bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut," tegas Gatot.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Jatim pada Jumat siang, 5 Desember 2025, banjir masih terjadi di tiga daerah, yaitu Kabupaten Jombang, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan.

Namun, banjir yang sempat terjadi akibat hujan deras pada Kamis malam, 4 Desember, dilaporkan sudah mulai berangsur surut.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Gerry Eka

Terpopuler