
Pantau - Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Islamabad, Pakistan, setelah sebelumnya meninjau penanganan bencana di Bireuen, Aceh, pada akhir pekan lalu.
Kunjungan ini memiliki makna historis karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Pakistan.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa saat memasuki wilayah udara Pakistan, pesawat Kepresidenan dikawal enam jet tempur JF-17 Thunder milik Angkatan Udara Pakistan.
Setibanya di Nur Khan Base Airport, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.
Komitmen Perkuat Kerja Sama Strategis
Dalam pernyataan pers bersama, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dan Pakistan berkomitmen untuk memperkuat kerja sama strategis di berbagai sektor.
Kerja sama tersebut mencakup bidang kesehatan, perdagangan, pendidikan, pertanian, sains dan teknologi, serta politik luar negeri.
Untuk menindaklanjuti komitmen tersebut, telah ditandatangani enam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup sektor-sektor tersebut.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Prabowo berlangsung sangat produktif.
"Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang akan memperkuat hubungan kedua negara," ungkapnya.
Pakistan juga menyampaikan kesiapan untuk bekerja sama dalam menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral yang saat ini tercatat mencapai 4,5 miliar dolar AS.
Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Pakistan
Sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan ini, Presiden Prabowo menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Pakistan, yaitu Nishan-e-Pakistan.
"Penghargaan Nishan-e-Pakistan diberikan oleh Presiden Zardari atas nama Pemerintah Pakistan," ujar Teddy Indra Wijaya.
Order of Pakistan merupakan sistem penghargaan negara yang telah didirikan sejak 19 Maret 1957 dan Nishan-e-Pakistan adalah tingkatan tertingginya.
- Penulis :
- Arian Mesa




