Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Agama Tegaskan KUA Bukan Kantor Biasa, Negara Hadir dalam Pembentukan Keluarga

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menteri Agama Tegaskan KUA Bukan Kantor Biasa, Negara Hadir dalam Pembentukan Keluarga
Foto: (Sumber: Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Malam Penganugerahan Anugerah Layanan KUA 2025. ANTARA/HO-Kemenag..)

Pantau – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) memiliki peran vital dalam struktur pelayanan negara dan tidak sekadar berfungsi sebagai unit administratif, melainkan memikul fungsi teologis, sosial, dan kemasyarakatan yang tidak dapat digantikan.

Penegasan tersebut disampaikan Nasaruddin Umar saat memberikan arahan pada malam penganugerahan Anugerah Layanan KUA 2025, sebuah ajang apresiasi bagi KUA, pemerintah daerah, dan para pelaksana layanan yang dinilai menunjukkan kinerja terbaik sepanjang tahun.
“KUA itu bukan kantor biasa,” tegas Menteri Agama.

Peran Strategis KUA di Tengah Masyarakat

Menteri Agama menjelaskan bahwa KUA memiliki peran strategis dalam menghadirkan negara pada setiap fase pembentukan keluarga, mulai dari memastikan keabsahan pernikahan, menjalankan fungsi wali hakim, hingga mengelola ikrar wakaf dan membina kehidupan keagamaan di tingkat kecamatan.

Menurutnya, KUA bahkan kerap menjadi rujukan dalam penyelesaian konflik sosial dan konflik keluarga, serta menjalankan banyak tugas yang dalam praktiknya setara dengan peran camat, bupati, hingga gubernur.
Ia menilai kehadiran KUA sebagai institusi negara adalah yang paling dirasakan langsung oleh masyarakat.

Tantangan Berat dan Inovasi Layanan

Nasaruddin Umar juga menyoroti beratnya tantangan yang dihadapi para penghulu dan petugas KUA, mulai dari penanganan pernikahan usia rentan, persoalan diaspora WNI di luar negeri, potensi poliandri akibat ketidakteraturan dokumen, hingga perkawinan daring yang menuntut kejelasan hukum dan prosedur.

Ia menyebut petugas KUA bekerja hampir 24 jam dengan persoalan yang tidak sederhana, sehingga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menyoroti kekurangan, tetapi juga melihat pengorbanan besar para aparat KUA.

Menteri Agama turut mengapresiasi berbagai inovasi layanan, salah satunya gagasan KUA Ekoteologi yang mengintegrasikan nilai keberagamaan dengan kepedulian lingkungan, termasuk persyaratan menanam pohon sebelum menikah sebagai bentuk pendidikan tanggung jawab.
Ia mengibaratkan merawat keluarga seperti merawat pohon agar tumbuh berkelanjutan.

Anugerah Layanan KUA 2025

Dalam acara tersebut, Kementerian Agama memberikan sembilan kategori penghargaan layanan KUA, mulai dari kategori multilayanan hingga pencegahan konflik.
Pada tahun ini juga diberikan kategori khusus Tokoh Perubahan KUA, yang ditujukan bagi pihak-pihak yang mendorong inovasi dan transformasi layanan secara signifikan.

Penulis :
Ahmad Yusuf