
Pantau - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Tahun 2025 Partai Golkar menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, salah satunya adalah mendorong pembentukan koalisi permanen sebagai bentuk kerja sama politik yang mengikat di parlemen dan pemerintahan.
Tujuan Koalisi Permanen: Stabilitas dan Keberlanjutan Pembangunan
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa koalisi permanen bertujuan untuk memastikan kebijakan strategis pemerintah mendapatkan dukungan politik yang stabil.
Selain itu, pembentukan koalisi permanen diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan menjaga kesinambungan pembangunan nasional dalam jangka panjang.
"Stabilitas politik merupakan prasyarat utama bagi pembangunan berkelanjutan", kata Bahlil.
Ia menambahkan bahwa koalisi permanen merupakan bentuk transformasi dari pola kerja sama politik yang sebelumnya hanya sebatas koalisi elektoral taktis.
Menurut Bahlil, koalisi ini dibangun berdasarkan kesamaan platform dan agenda kebijakan, sehingga menjadi koalisi yang ideologis dan strategis.
"Koalisi Permanen ini tidak hanya dibangun untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden", tegasnya.
Doktrin Karya-Kekaryaan dan Visi Indonesia Emas 2045
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menegaskan bahwa doktrin karya-kekaryaan Partai Golkar adalah instrumen efektif dalam mewujudkan Astacita, yakni arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menjelaskan bahwa doktrin karya-kekaryaan menempatkan kerja nyata, produktivitas, dan kebermanfaatan sebagai landasan utama dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan publik.
Pendekatan ini juga mendorong sinergi antara negara, dunia usaha, dan masyarakat.
"Sehingga setiap program pembangunan tidak berhenti pada perencanaan, tetapi benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan rakyat", ujar Bahlil.
- Penulis :
- Gerry Eka







