
Pantau - Sistem kelistrikan di Papua dipastikan dalam kondisi aman dan surplus selama masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), dengan cadangan daya mencapai 179,48 MW atau sekitar 35 persen dari total kapasitas pembangkit.
Berdasarkan data per Sabtu, 27 Desember 2025, beban puncak tercatat sebesar 364,10 MW, sementara daya mampu pembangkit mencapai 543,58 MW.
"Cadangan daya cukup, semua pembangkit dan jaringan dalam kondisi aman, termasuk wilayah terpencil," ungkap Erika Retnowati, Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2025.
Sistem Listrik Papua: Isolated dan Terdistribusi
Papua memiliki struktur sistem kelistrikan yang unik, terdiri atas 9 sistem besar seperti Jayapura, Biak, Timika, dan Merauke, serta 374 sistem kecil yang tersebar di wilayah pegunungan dan pedalaman.
Sebagian besar sistem tersebut bersifat isolated, atau belum saling terhubung dalam satu jaringan terpadu.
Pusat pembangkit utama berada di kawasan Holtekamp dan terdiri dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTMG (Tenaga Mesin Gas), serta PLTD (Tenaga Diesel).
PLN Siaga Penuh, Infrastruktur EV Mulai Didorong
PLN Papua & Papua Barat telah melakukan pemetaan risiko dan mitigasi menggunakan teknologi geospasial untuk menjaga stabilitas kelistrikan selama masa libur Nataru.
Langkah lain yang dilakukan meliputi kesiapan tim siaga 24 jam, penyediaan peralatan dan logistik, serta penguatan aset penting di titik-titik rawan gangguan.
"Kami siap 24 jam. Kami juga lakukan mitigasi cuaca dan risiko bencana untuk jaga kelistrikan tetap stabil," ujar Diksi Erfani Umar, General Manager PLN Papua & Papua Barat.
Di sisi lain, infrastruktur kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) juga mulai dikembangkan di Papua sebagai bagian dari perluasan ekosistem energi bersih di kawasan timur Indonesia.
- Penulis :
- Gerry Eka







