
Pantau - Inisiatif bertajuk “Ngupi Pay Puakhi” yang diluncurkan oleh Kapolsek KSKP Bakauheni, AKP Ferdo Elfianto, menjadi contoh nyata pendekatan humanis Polri dalam mempererat hubungan dengan masyarakat di wilayah Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Dalam bahasa Lampung, “Ngupi Pay Puakhi” berarti “Ngopi dulu, saudara”. Program ini hadir dalam bentuk penyajian kopi panas, es kopi, dan jajanan ringan secara gratis kepada para pengguna jasa pelabuhan, pengemudi truk, petugas pelabuhan, dan masyarakat umum.
Gerai Kopi Berjalan Jadi Media Dialog Santai
Dilaksanakan secara mobile menggunakan sepeda listrik modifikasi, gerai kopi berjalan ini beroperasi selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Program ini juga direncanakan berlangsung secara berkelanjutan karena mendapat respons positif dari masyarakat.
"Kami ingin mendekatkan diri dengan masyarakat melalui cara sederhana. Dari obrolan ringan, kami bisa tahu keluhan mereka. Polri tidak boleh ada jarak dengan rakyat," ujar AKP Ferdo Elfianto.
Selain sebagai wadah berbagi, momen ngopi santai ini menjadi ruang dialog nonformal antara petugas dan warga untuk menyampaikan saran, aspirasi, dan keluhan, terutama terkait keamanan dan pelayanan pelabuhan.
Berdampak Sosial dan Dorong UMKM Lokal
Setiap hari, sekitar 100 cangkir kopi dan 150 bungkus jajanan disediakan secara gratis dalam program ini.
Menariknya, seluruh jajanan ringan yang dibagikan dibeli langsung dari pelaku UMKM lokal di sekitar Bakauheni, sehingga turut menggerakkan ekonomi mikro.
Program ini dinilai efektif dalam membangun kepercayaan publik dan meningkatkan citra Polri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat yang responsif, inklusif, dan terbuka terhadap pendekatan sosial.
Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan warga, inisiatif “Ngupi Pay Puakhi” diharapkan bisa menjadi model komunikasi sosial Polri yang dapat diterapkan di pelabuhan, stasiun, atau terminal lain, khususnya pada momen liburan dan arus mudik.
- Penulis :
- Gerry Eka







