
Pantau.com - Calon Wakil Presiden 02 KH Ma'ruf Amin mengucapkan selamat memperingati Isra Miraj 1440 H yang jatuh pada Rabu (3/4/2019).
Dalam akun Twitter miliknya, Ma'ruf mengucapkan Isra Miraj lewat sebuah gambar yang berisi ucapan beserta cuitannya tentang perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa itu.
"Isra Mi'raj merupakan peristiwa diperjalankannya Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsa dan Sidrotul Muntaha untuk menerima perintah salat," kata Ma'ruf dalam cuitannya, Rabu (3/4/2019).
Baca juga: Menengok Hikmah Isra Miraj untuk Umat Muslim
Peristiwa tersebut terjadi setelah wafatnya paman beliau, lanjut Ma'ruf, Abu Thalib dan istrinya beliau, Khadijah RA yang selalu menopang dakwah beliau.
"Pergi di kala tahun kesedihan dan pulang membawa perintah salat," tambah Ma'ruf.
Ma'ruf juga mengatakan, peristiwa itu menunjukan betapa pentingnya salat bagi orang yang beriman. Ia menambahkan, salah bukan hanya sebagai kewajiban namun sebagai pondasi penting kehidupan orang beriman.
Dalam cuitannya, Ma'ruf menyertakan firman Allat SWT, "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153).
Baca juga: Presiden Jokowi: Selamat Memperingati Hari Isra Miraj 2019
Bismillahirraahmanirrahiim.
— K.H. Ma’ruf Amin (@KHMarufAmin_) April 2, 2019
Isra Mi'raj merupakan peristiwa diperjalankannya Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsa dan Sidrotul Muntaha untuk menerima perintah shalat.#IsraMiraj pic.twitter.com/D3bAXLRdxf
Isra Miraj dikenal umat Muslim merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW yang mendapat peritah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Sebagai informasi, Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Namun, karena terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra Miraj.
Isra merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem. Sedangkan, Miraj adalah kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.
- Penulis :
- Noor Pratiwi