
Pantau.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj mengatakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) beruntung tidak hidup di era media sosial dan tidak mengenal platform tersebut. Menurutnya, jika Gus Dur hidup di era sekarang justru malah bisa kena bully.
"Untung Gus Dur tidak jumpa medsos. Dia bisa di-bully (dirundung) terus jika ada di era saat ini," kata Said di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Kamis (17/10/2019).
Baca Juga: Ada Nama Gus Dur, Ini 5 Tokoh Nasional Keturunan Tionghoa-Indonesia
Menurutnya, di era medsos arus informasi begitu deras mempengaruhi cara berpikir masyarakat, termasuk kecenderungan perilaku mencaci melalui dunia digital.
Komentar soal Abdurrahman Wahid itu disampaikan Said usai mengunjungi sejumlah pesantren dan berziarah ke makam para tokoh NU di Jombang, termasuk di pusara Gus Dur.
Terkait bullying di medsos, Said mengatakan dirinya sudah terbiasa menjadi sasaran cacian warganet.
"Kadang saya pantau, dalam seminggu kok tidak ada yang caci saya. Karena sudah kebal, bully tidak nambah dan mengurangi keadaan saya, tidak mempengaruhi saya seperti saat ini," ungkapnya.
Baca Juga: Said Aqil kepada Polisi: Kita Selama Ini Terlalu Ramah pada Teroris
Ia menilai kendati mendapat kritikan di medsos, NU tetap konsisten untuk selalu membawa pada kejayaan Islam.
"Susunan pengurus boleh ganti tapi bagi Islam berasas 'ahlussunah wal jamaah', latar belakang historikal, sama prinsipnya, sama tujuan," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah