Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kapal Nelayan Indonesia Ditangkap Australia (Lagi), Kali Ini Gegara Hiu

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Kapal Nelayan Indonesia Ditangkap Australia (Lagi), Kali Ini Gegara Hiu

Pantau.com - Sebuah perahu nelayan asal Indonesia kembali dipergoki dan ditangkap oleh pihak berwenang Australia, yang ditangkap di perairan negara bagian Northern Territory.

Tanggal 3 November 2019 lalu, patroli yang dilakukan oleh Australia menemukan perahu nelayan gelap ini berada sejauh 2 mil laut di dalam Zona Ekonomi Ekslusif Australia.

Dilansir dari ABC News, Senin (11/11/2019), pengejaran dilakukan oleh Kapal patroli Cape Jervis dan ketika ditemukan perahu tersebut berisi lima orang dan adanya 16 kulit hiu, 63 sirip segar hiu dan 60 kg daging hiu.

Baca juga: Australia Denda Perahu Nelayan Ilegal Asal Indonesia Sebesar Rp40 Juta


Patroli Australia menemukan 60 daging hiu di perahu nelayan yang masuk ke wilayah perairan Indonesia. (Foto: ABF)

Ini adalah perahu nelayan kedua yang ditangkap dalam beberapa pekan terakhir dan kemudian dibawa ke Darwin untuk diadili.

Sebelumnya seorang pemilik perahu nelayan asal Indonesia yang masuk ke wilayah Australia guna menangkap ikan telah dikenai denda Rp 40 juta di pengadilan lokal Darwin.

Pemilik perahu tersebut mengaku bersalah karena memasuki wilayah perairan Australia secara tidak sah untuk menangkap ikan.

Perahu tersebut dipergoki 20 Oktober 2019, sekitar 4,9 mil laut di dalam kawasan Perikanan Australia di daerah negara bagian Northern Territory.


Sirip ikan hiu yang ditemukan dalam perahu nelayan asal Indonesia. (Foto: ABF)

Baca juga: Kapal Nelayan Indonesia Didenda Rp40 Juta karena Tangkap Ikan Ilegal

Ketika dipergoki oleh kapal patroli Australia HMAS Maitland, dan kemudian diperiksa, di dalam perahu ditemukan sejumlah kecil ikan tuna segar yang baru ditangkap.

Menurut Manajer Umum Operasi Perikanan Otoritas Manajemen Maritim Australia Peter Venslovas, penangkapan ini menunjukkan bahwa Australia terus siaga untuk mencegah siapa pun masuk ke wilayah mereka secara ilegal.

"Memang pelanggaran penangkapan ikan ilegal menurun dari 14 penangkapan di tahun 2017-2018 menjadi lima di tahun 2018-2019, namun pihak berwenang Australia tetap waspada untuk memantau kegiatan pencurian ikan," kata Venslovas dalam rilis pers dari Pasukan Perbatasan Australia (ABF) hari Jumat (1/11/2019).

Penulis :
Widji Ananta