
Pantau.com - Grand Master Internasional Wanita Irene Kharisma Sukandar mengalahkan pemilik akun Dewa Kipas alias Dadang Subur dalam pertandingan persahabatan di podcast Deddy Corbuzier, Senin (22/3/2021).
Pertandingan antara Dewa Kipas dengan GM Irene Kharisma Sukandar juga dihadiri oleh dua pecatur nasional yaitu, GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica. Dua atlet catur Indonesia ini hadir untuk menjadi komentator pertandingan antara Dewa Kipas dengan GM Irene.
Setiap peserta bertanding empat babak, dua kali putih dan dua kali hitam, dengan waktu pikir masing-masing 10 menit dan jeda antar babak 5 menit. Namun, pertandingan terhenti saat babak ketiga usai karena Dadang tidak ingin melanjutkan permainan. Sementara, Irene telah unggul 3-0.
Baca juga: Ini Alasan Irene yang Akhirnya Terima Tantangan Dewa Kipas
Pada babak pertama, Irene berada di posisi menyerang dengan biduk putih, sementara Dadang berada di biduk hitam, dengan menggunakan pola pertahanan Caro-Kann. Menuju pertengahan babak, biduk putih milik Irene lebih unggul dari segi perkembangan pion. Sayangnya, Dadang mengambil langkah blunder yang justru menguntungkan biduk putih, sehingga babak pertama dimenangkan oleh Irene.
Pada babak kedua, biduk catur diputar dan kini Dadang berada di posisi menyerang dengan biduk putih. Irene dengan biduk hitam mengambil pola untuk mengembangkan buah catur. Keduanya masih bertahan hingga pertengahan babak, dan Dadang diunggulkan dari segi waktu. Namun, Dadang kembali melakukan blunder yang membuat Irene memenangkan babak kedua.
Pada babak ketiga Irene bermain aman, sementara Dadang bermain lebih aktif, menurut Grand Master Susanto Megaranto yang menjadi komentator pada pertandingan tersebut. Dadang lagi-lagi melakukan blunder, dan babak ketiga kembali menjadi milik Irene. Secara umum, GM Susanto melihat Irene bermain agresif, sementara Dadang lebih bermain posisional.
Baca juga: Dituding Pansos hingga Mata Duitan, Begini Jawaban Menohok GM Irene Sukandar
"Dilihat dari dua babak ini, Dadang Subur terlihat tipikal pemain yang mengandalkan possesion atau menyerang lawan secara perlahan," kata Susanto Megaranto. "Di sisi lain, Irene Sukandar adalah tipikal pemain yang agresif."
Usai pertandingan, Dadang memuji permaianan dan pertahanan yang kokoh dari Irene. "Benar-benar tidak bisa ditembus," ujar dia. Sementara, Irene mengaku sangat menikmati pertandingan tersebut. Terlepas dari itu, Irene berharap pertandingan persahabatan ini dapat mengakhiri polemik Dewa Kipas.
"Setelah dari sini, please jangan ada yang menghujat Pak Dadang... Kita ke sini untuk persahabatan, bukan ajang pembuktian," kata Irene.
Perwakilan dari PB Percasi Hendry Djamal yang menjadi wasit dalam pertandingan itu juga berharap ajang tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran bersama demi catur Indonesia.
- Penulis :
- Syahrul