
Pantau - Mulai terkuak sosok yang diduga melakukan pengambilan gambar saat finalis Miss Universe Indonesia sedang body checking pada 1 Agustus 2023. Diduga Chief Operating Officer (COO) Miss Universe Indonesia.
"Yang motret itu COO-nya," kata Provincal Director Bali Sally Giovani dalam RUMPI Trans TV yang dikutip dari kanal YouTube, Rabu (9/8/2023).
Sally mengatakan COO tersebut merupakan seorang perempuan. Namun di dalam lokasi pemotretan terdapat tiga orang laki-laki. Mereka berprofesi sebagai desainer, pengarah gaya dan asisten pengarah gaya. Selain itu ada LO, seorang perempuan.
"Jadi 5 orang di bilik kecil yang cuma ditutup banner doang," ujar Sally.
Salah satu finalis menyatakan ia diminta membuka semua busana dan melakukan berbagai pose dengan mengangkat satu kaki. Kemudian COO mengecek area sensitif dengan melihat-lihat dari dekat.
Kuasa hukum korban Mellisa Anggraeni mengatakan pengambilan gambar dilakukan di tengah ballroom. Kebetulan di dekat lokasi ada CCTV.
Korban merasa khawatir gambar mereka direkam dan disebar ke pihak-pihak lain. Korban mengimbau semua finalis lain untuk ikut bersuara. Apalagi para finalis diberi bekal terkait sexual harassement.
Sebelumnya, Mellisa menyatakan foto bugil diambil menggunakan handphone. Tidak dilakukan fotografer dengan kamera profesional.
"Tidak ada fotografer di sana, diambilnya pakai handphone. Nah, ini yang salah ya, diambilnya pakai handphone oleh pelaksana Miss Universe Indonesia," kata kuasa hukum korban, Mellisa Anggraeni, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (9/8/2023).
Saat difoto, para finalis diberikan kalimat rayuan bahkan setengah ancaman. Para finalis disebut aksi pemotretan juga akan berlaku bahkan lebih parah di luar negeri.
"Si oknum ini, si perusahaan menyampaikan bahwa 'Loh, kamu jangan malu, kamu harus percaya diri, embrace your self, kamu kalau di luar negeri nanti akan lebih parah, lebih ditelanjangi dan ditonton banyak orang," kata dia.
Sejumlah finalis tidak bisa menolak begitu saja saat pemotretan tersebut. Mereka hanya bisa menangis.
"Kalau ditanya apakah secara hati nurani, mereka tentu tidak mau (difoto telanjang). Itu yang dikatakan relasi kuasa. Tidak semudah itu," ujarnya.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi




