
Pantau - Konferensi Asia Afrika yang bertempat di Bandung, pada 18-24 April 1955, menjadi tonggak penting dalam gerakan dekolonisasi global.
Konferensi tersebut mempertemukan para pemimpin dari negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka atau sedang berjuang untuk kemerdekaan mereka.
Latar belakang dari konferensi ini dapat ditelusuri ke periode pasca-Perang Dunia II, di mana kekuatan kolonial Eropa mulai merosot.
Munculnya gerakan kemerdekaan di berbagai belahan dunia, terutama di Asia dan Afrika, menimbulkan kebutuhan akan kerjasama antarbangsa dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi yang kompleks.
Sejumlah peristiwa penting sebelumnya mempersiapkan jalan bagi konferensi ini. Misalnya, Pembubaran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Timur (BAPA) pada tahun 1942, yang menandai titik awal bagi kerjasama antara negara-negara Asia dalam menghadapi kolonialisme.
Pada tahun 1947, pembentukan Liga Arab dan Konferensi Asia-Afrika di New Delhi, India, menjadi langkah awal menuju konferensi di Bandung.
Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 menandai langkah penting dalam pengembangan solidaritas antar negara-negara Asia dan Afrika.
Lebih dari 20 negara yang mewakili berbagai budaya, agama, dan latar belakang politik berkumpul untuk membahas isu-isu penting seperti dekolonisasi, perdamaian dunia, penolakan terhadap imperialisme, dan promosi kerjasama ekonomi.
Salah satu hasil penting dari konferensi ini adalah Dasasila Bandung, yang berisi prinsip-prinsip dasar untuk memandu hubungan antarnegara Asia dan Afrika.
Penyataan tersebut menekankan pentingnya perdamaian, keadilan, kedaulatan nasional, dan non-intervensi dalam urusan dalam negeri suatu negara.
Dasasila Bandung juga menegaskan pentingnya menghormati hak asasi manusia, menjunjung tinggi hak-hak rakyat, dan menentang kolonialisme dan imperialisme.
Konferensi ini juga memperkuat hubungan antara negara-negara Asia dan Afrika serta membangun jaringan diplomatik yang kuat di antara mereka.
Selain itu, konferensi ini membuka jalan bagi pembentukan Gerakan Non Blok pada tahun 1961, yang merupakan platform penting bagi negara-negara yang tidak ingin terlibat dalam blok politik manapun.
Secara keseluruhan, Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 bukan hanya merupakan pertemuan diplomatik, tetapi juga menjadi manifestasi nyata dari semangat solidaritas dan persatuan antar bangsa-bangsa yang berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan.
Konferensi ini telah meninggalkan warisan penting dalam sejarah pergerakan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme, serta memainkan peran yang signifikan dalam pembentukan dunia pasca-kolonial yang lebih merdeka dan adil.
- Penulis :
- Aditya Andreas