
Pantau - Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengaku kaget setelah Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengusulkannya menjadi menteri di kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Eko menegaskan, dia adalah petugas partai dan siap jika ditugaskan di mana saja.
"Saya benar-benar petugas partai ya, kalau banyak yang bilang bukan petugas partai, saya adalah petugas partai. Jadi saya siap ditempatkan di mana saja," kata Eko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Eko menuturkan keputusan menteri dalam pemerintahan 5 tahun ke depan merupakan kewenangan Prabowo sebagai presiden terpilih dan usulan para ketum parpol pengusungnya. Disebutkannya, belum ada pembahasan soal usulan menteri terhadap dirinya, termasuk dengan Prabowo.
"Jadi yang punya wewenang penuh itu kan yang punya hak prerogatif kan Bapak Presiden, pengusulnya adalah salah satunya adalah para ketua-ketua," ujarnya.
"Cuma baru kemarin ini saja pilkada baru omong iya ini pilkada mau begini, mau begini. Tapi kalau ke menteri belum ada omongan apa-apa," sambungnya.
Dia mengaku kaget usai Zulhas mengusulkan dirinya sebagia calon menteri. Namun demikian, Eko belum memerinci jumlah jatah menteri dari PAN.
"Saya nggak tahu dapat jumlahnya berapa, siapa-siapa orangnya apa gitu ya. Jadi saya juga kaget juga kalau saya, tapi kalau ditempatkan mana saja saya akan bekerja secara profesional," ucapnya.
Sebelumnya, Zulhas menyinggung sejumlah kader PAN mempunyai kans maju di Pilkada DKI Jakarta. Salah satunya Eko Patrio yang sebelumnya santer diklaim maju sebagai cagub DKI, belakangan disebutkan Zulhas menjadi calon menteri.
"Kalau Jakarta ada Zita, ada Pasha, ada Eko, tapi kan Eko calon menteri ya," kata Zulhas kepada wartawan di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta.
Saat ditanya kursi menteri apa yang akan dijabat Eko Patrio, Zulhas masih merahasiakannya. Zulhas hanya membeberkan jika politik dinamis.
"Oh ya nanti lah kita lihat, politik kan dinamis," ujarnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino