
Pantau - Kecelakaan maut yang melibatkan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok masih menyisakan duka mendalam.
Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB di Ciater, Subang ini telah merenggut nyawa sebanyak 11 orang.
Menanggapi insiden ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyoroti urgensi untuk memperketat standar keselamatan kendaraan yang digunakan dalam kegiatan study tour.
Menurutnya, peristiwa tragis ini bukan semata-mata karena aktivitas study tour, melainkan lebih pada pemilihan kendaraan yang tepat.
"Dari musibah kecelakaan yang terjadi di Ciater, kita jadikan ini pelajaran bahwa bukan study tour-nya yang harus diperketat, melainkan kelayakan kendaraan, fasilitas, dan sumber daya manusianya," ujar Sandiaga melalui unggahan di akun Twitter-nya @sandiuno, Selasa (14/5/2024).
Sandiaga juga mengimbau agar lembaga pendidikan lebih berhati-hati dalam memilih kendaraan untuk kegiatan study tour.
"Saya imbau kepada instansi atau organisasi yang akan mengadakan study tour, pastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi yang layak dan sesuai dengan aturan pemerintah," tambahnya.
Kecelakaan tragis ini melibatkan lima kendaraan, termasuk bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta tiga sepeda motor.
Korban tewas mencakup sembilan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, seorang guru SMK Lingga Kencana Depok, dan satu pengendara motor yang merupakan warga Subang.
Kepolisian telah menetapkan sopir bus Putera Fajar yang bernama Sadira sebagai tersangka kasus kecelakaan maut ini setelah mengumpulkan sejumlah bukti yang cukup.
- Penulis :
- Aditya Andreas