Ini Dugaan Penyebab 2 Mata Pria di Bogor Dicongkel Hidup-hidup

Pantau - Dugaan kasus penganiayaan sadis yang menimpa seorang pria di Gunung Putri, Bogor, hingga matanya dicongkel hidup-hidup diduga dipicu oleh kecemburuan, alkohol, dan perselisihan terkait perempuan. Berdasarkan informasi yang beredar, insiden ini terjadi pada sebuah acara Vespa di Lapangan Bina Marga, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada 15 September 2024.

Hal ini seperti diunggah akun X The Scariest Project @ScariestProject, Rabu (18/9/2024). Akun ini menyampaikan informasi berkaitan dengan dugaan penganiayaan tersebut.

Baca juga: Viral Kedua Mata Pria Ini Dicongkel, Diduga saat Acara Vespa di Bogor

Lebih lanjut, menurut sumber pesan yang tersebar di media sosial, korban dan pelaku terlibat dalam perselisihan hebat setelah si pelaku membawa mantan istri korban ke acara tersebut.

Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa perkelahian berawal saat kepala korban dipukuli hingga terluka. Pelaku yang tidak terima terjadinya baku hantam dengan kondisi keduanya dalam pengaruh alkohol.

"Pas panitia tahu, buru-buru dipisahin dan dibawa ke klinik. Jadi banyak yang tidak tahu kejadian itu. Tapi sekarang sudah ramai karena pihak korban lapor ke Polsek setempat," demikian bunyi pesan yang disampaikan salah satu saksi melalui aplikasi pesan instan.

Saat ini, kasus ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian setempat yang diharapkan segera mengusut tuntas peristiwa mengerikan ini. Ketua Umum LSM Garuda Pejuang Masyarakat Indonesia (GPMI), Vicky Setiawan, yang juga merupakan pemimpin dari organisasi yang diikuti korban, disebut mendesak kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas.

"Diketahui korban juga anggota GPMI dan Ketua Umum (Ketum) LSM Garuda Pejuang Masyarakat Indonesia (GPMI), Vicky Setiawan, meminta pihak kepolisian dari Polsek Gunung Putri untuk mengusut tuntas dugaan kasus pengeroyokan yang menimpa salah satu anggota DPD GPMI Kabupaten Bogor, Icang Nasution," tulis akun X @scariestproject.

Pihak Polsek Gunung Putri belum memberikan pernyataan resmi mengenai hasil penyelidikan sementara terkait dugaan motif pengeroyokan sadis ini.