
Pantau - Ibu almarhumah AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang, Nuzmatun Malina meminta pertolongan pada lembaga pendidikan agar membantunya mencari keadilan atas kematian puterinya.
"Tolong bantu saya mencari keadilan," kata Nusmatun, dilansir Antara, Kamis (19/9/2024).
Menurut dia, puterinya sudah meninggal dunia saat menjalani pendidikan di PPDS Undip. Kemudian, juga disusul oleh suaminya yang meninggal dunia beberapa hari setelah kepergian AR.
Baca: Mahasiswi PPDS Undip Tewas Diduga Di-bully Setor Rp225 Juta Selama Kuliah
Padahal, kata dia, anaknya hanya ingin bersekolah dan mencari ilmu. "Tapi apa yang didapat. Tidak hanya anak saya yang pergi, suami saya juga," katanya.
Nusmatun mengungkapkan keluhan yang disampaikan almarhumah selama menempuh pendidikan. Keluhan itu juga telah disampaikan kepada Kaprodi PPDS, namun tidak ada tanggapan.
Baca Juga: Dilaporkan Nyebar Hoaks Dugaan Bullying PPDS Undip, Menkes: Ini jadi Aneh
Oleh karena itu, ia mengharapkan keadilan atas kematian puterinya saat menempuh pendidikan tersebut. Sebelumnya, seorang mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada 12 Agustus 2024 tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan. Keluarga AR sendiri sudah melaporkan dugaan perundungan tersebut ke Polda Jawa Tengah pada 4 September 2024.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun