
Pantau - Anak perempuan berinisial APH (5) dibunuh dan ditemukan dalam kondisi dililit lakban di pantai Cihara, Lebak. Polisi ungkap kronologi pembunuhan hingga anak tersebut ditemukan dililit lakban.
Aksi pembunuhan tersebut bermula saat ketiga pelaku yaitu Saenah, Rahmi, dan Emi kesal terhadap ibu korban. Saena dan Rahmi diketahui memiliki utang pinjaman online atas nama ibu korban.
Selain itu, Saenah dan Rahmi yang diketahui terindikasi memiliki hubungan asmara sesama jenis cemburu terhadap ibu korban lantaran dekat dengan Rahmi. Sementara, Emi kesal ibu korban sering memarahi anaknya.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Hardi Meidikson mengatakan para pelaku awalnya merencanakan aksi pembunuhan terhadap ibu korban, namun rencana tersebut gagal hingga akhirnya berubah rencana satu hari sebelum korban di eksekusi.
"Terkait masalah peran, jadi untuk perannya ini bahwa mereka sudah merencanakan ini 1 bulan sebelumnya dengan sasaran yang pertama itu saudara A (ibu korban). Namun karena tidak terlaksana, di hari Minggu sebelum kejadian tanggal 17 itu juga sudah merencanakan untuk mengeksekusi si korban ini," kata Hardi, Senin (23/9/2024).
Baca: Pembunuh Bocah Cewek Dilakban di Pantai Lebak Terancam 15 Tahun Penjara
Hardi menjelaskan saat hari kejadian Saenah dan Emi membawa korban dari kamarnya ke bekasi kamar kontrakan yang saat ini dijadikan gudang yang tidak jauh dari rumah kontrakan korban.
"Jadi untuk pelaku SH dan EM itu sudah bersembunyi di situ untuk mengintai, ketika ibu korban keluar langsung disampaikan, itu sudah keluar kemudian anaknya itu diambil dibawa ke gudang itu." jelas Hardi.
"Jadi lokasi eksekusinya itu mereka membunuh korban ini itu sebelahan kamar, jadi posisinya itu kontrakan kamar-kamar, itu sebelahnya hanya sebelahan, mungkin jaraknya hanya 5 langkah dari kamar korban ke tempat yang sekarang dipakai gudang," sambungnya.
Di lokasi tersebut lah korban dibunuh dengan cara wajah dililit lakban dan dipukul menggunakan shockbreaker sepeda motor serta korban dibekap dengan boneka.
"Pada saat sampai di gudang itu mulut korban ditutup pakai tangan, dibekap karena si korban ini melawan, digigit akhirnya ditutup menggunakan lakban di mulut," ujar Herdi.
Baca Juga: Alasan Wajah Mayat Bocah di Pantai Lebak Dililit Lakban Agar Tak Bau
Kemudian, jasad korban dimasukkan ke boks plastik oleh pelaku setelah tak bernyata. Tak lama kemudian, jasad korban dimasukkan ke tas ransel.
"Sampai akhirnya korban sudah tidak sadarkan diri, sempat dimasukkan ke kontainer, dimasukin dulu sementara kemudian setelah dimasukin ke kontainer dimasukin ke tas ransel," ucap Herdi.
Setelah keduanya selesai mengeksekusi korban, Saenah pun menghubungi Rahmi dan Rahmi mendatangi rumah korban untuk mengajak ibu korban melapor polisi terkait kehilangan korban.
"Setelah mengarahkan melaporkan ke sini (Polres Cilegon) barulah pelaku SH dan EM ini keluar, kemudian mereka mencar, untuk si EM langsung pulang ke Pandeglang, karena yang SH itu membawa korban pakai ransel itu untuk pergi," tutur Herdi.
Selanjutnya, ketiganya berkeliling mencari tempat permbuangan korban sebelum akhinya bersembunyi di Krawatwatu, Serang.
"Kemudian mereka bersembunyi di Kramatwatu sampai di tanggal 18 (September) itu mereka sudah keliling untuk mencari tempat pembuangan," kata Herdi.
Baca Juga: Mayat Bocah Cewek Wajah Dilakban di Pantai Lebak Diduga Korban Penculikan
Ketiganya sempat berpikir untuk membakar korban, namun tidak jadi hingga akhirnya para pelaku menuju ke kontrakan dua pelaku lainnya yakni Ujang dan Yayan.
"Sebelumnya itu sempat diusulkan untuk dibakar, tidak jadi, kemudian sampai di Pandeglang di kontrakan milik saudara UH dan YH itu mereka meminta tolong untuk mencari jurang untuk dibuang," ucap Herdi.
Saat berkumpul, muncul rencana untuk mengubur korban. Tetapi, rencana tersebut ditolak Ujang dan Yayan hingga akhirnya kelimanya sepakat untuk membuang korban ke daerah Lebak, Banten. Jasad korban pun dibuang ke jembatan dekat pantai.
"Sempat diusulkan juga mereka untuk dikubur saja tapi untuk UH dan YH itu mereka ketakutan," ujar Herdi.
"Karena waktu semakin larut akhirnya mereka bersama-sama menggunakan dua kendaraan bermotor ke arah Lebak untuk dibuang, sampainya di TKP untuk UH dan YH mengeluarkan korban dari dalam ransel dan dibuang di jembatan dekat pantai," lanjutnya.
Diketahui, ibu korban yang berprofesi menjajakan jasa kredit ke orang sempat mendapatkan ancaman penculikan serta pembunuhan.
"Iya, sementara itu terduga pelaku yang sempat mengirimkan teror," kata Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara.
Sebelumnya, bocah berinisial APH (5) asal Komplek BBS RT/RW 01/04 Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Banten, diduga menjadi korban penculikan pada Selasa (17/9). Sebelum dikabarkan meninggal dunia.
Dan pada Kamis (19/9) bocah malang tersebut ditemukan warga sudah tidak bernyawa dalam kondisi wajah ditutup lakban dan sekujur badan mengalami memar, di pesisir Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun