Pantau - Kasus pembunuhan tragis terjadi di Pasuruan setelah seorang kernet, Lukman Hakim (30), menjadi korban amarah sopir truknya sendiri, Mohammad Samsul (47). Insiden ini terjadi di tepi Jalan Raya Bendungan, Kraton, Kabupaten Pasuruan, setelah sebelumnya Lukman memecat Samsul dalam perjalanan pengiriman barang.
Kejadian bermula ketika Samsul, sopir truk, merasa tidak puas dengan kinerja Lukman selama perjalanan. Pada Minggu malam (29/9), sekitar pukul 24.00 WIB, Samsul memutuskan untuk memberhentikan Lukman di daerah Probolinggo, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari rumah korban di Lumajang.
Lukman yang tidak diberi uang setelah pemecatannya, terpaksa berjalan kaki pulang. Merasa diperlakukan tidak adil, Samsul kemudian memendam rasa sakit hati.
Hal tersebut memicu niatnya untuk melakukan pembalasan keesokan harinya, pada Senin (30/10). Bersama keponakannya, A (16), Samsul mendatangi lokasi di mana Lukman sedang mengecek solar di truknya.
Baca Juga:
Mahasiswa Tewas Ditemukan Bersimbah Darah di SPBU Kelud Semarang, Diduga Korban Pembacokan
"Saat korban sedang lengah mengecek kendaraannya, tersangka mendatangi korban dan langsung menyerangnya dengan celurit, menyabet perut korban sekali hingga tewas di tempat," jelas Choirul, juru bicara Polres Pasuruan Kota, Jumat (4/10/2024).
Polisi bergerak cepat dengan mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian serta rekaman CCTV. Hanya dalam waktu empat jam, tersangka berhasil ditangkap di kediamannya. Tindakan Samsul yang dipicu oleh sakit hati ini kini tengah diproses hukum dan ia terancam hukuman berat.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan akibat konflik internal di dunia kerja, khususnya di sektor transportasi, yang sering kali diwarnai ketegangan antara sopir dan kernet.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
