Pantau - Komisi X DPR RI menyambut baik langkah pemerintah yang mengumumkan kenaikan gaji guru mulai tahun depan.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan guru sekaligus memacu kualitas pendidikan di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani, menyebut kebijakan ini sebagai kabar gembira bagi tenaga pendidik.
"Kenaikan gaji dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan guru. Harapannya, guru semakin sejahtera," ujar Lalu kepada wartawan, Jumat (29/11/2024).
Pemerintah mengumumkan bahwa gaji guru non-ASN akan naik sebesar Rp2 juta, sementara gaji guru ASN akan mengalami kenaikan satu kali gaji pokok. Namun, kenaikan untuk guru non-ASN hanya berlaku bagi mereka yang telah lulus sertifikasi guru.
Baca Juga: Presiden Restui Kenaikan Gaji Guru ASN 1 Kali Gaji Pokok dan Rp2 Juta untuk Non-ASN
Meski mengapresiasi kebijakan ini, Lalu menegaskan, kenaikan gaji harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru. Ia mendorong tenaga pendidik untuk terus belajar, mengikuti pelatihan, dan terbuka terhadap berbagai masukan.
"Guru tidak boleh malas atau berpuas diri. Mereka harus melakukan evaluasi diri dan meningkatkan kemampuan mengajar melalui pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan," tegasnya.
Lalu juga mengingatkan pentingnya adaptasi guru terhadap perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.
"Guru harus mengikuti perkembangan media digital dan memanfaatkannya untuk pembelajaran. Hal ini penting agar mereka tetap relevan dengan kebutuhan zaman," tambahnya.
Menurutnya, peningkatan kualitas guru akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan. Sebagai ujung tombak pendidikan, guru yang kompeten dapat menyampaikan ilmu dengan lebih baik sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
"Guru yang memiliki kemampuan mengajar dengan baik akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
