Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Badan Gizi Beri Klarifikasi Terkait Susu dalam Program Makan Gratis

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Badan Gizi Beri Klarifikasi Terkait Susu dalam Program Makan Gratis
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana (kiri). (ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan)

Pantau - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana klarifikasi terkait program makan gratis di beberapa sekolah dasar. Program ini mendapatkan pertanyaan mengenai susu yang disediakan dalam menu harian.

Pemberian prioritas pada susu diberikan kepada daerah yang memiliki sapi perah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor susu dan sekaligus mendukung pemberdayaan produk lokal.

"Sudah saya jelaskan susu akan menjadi bagian makan bergizi untuk wilayah-wilayah di mana sapi perahnya ada, untuk mendorong agar tiap daerah punya sapi perah," kata Dadan usai menghadiri rapat dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

"Dan kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor, tetapi ingin memberdayakan sumber daya lokal," imbuhnya.

Untuk daerah yang tidak memproduksi susu atau tidak ada peternakan sapi perah, maka sumber protein diganti dengan bahan yang lain. Termasuk sumber kalsium yang bisa didapat dari susu.

“Untuk daerah-daerah yang tidak ada sapi perahnya untuk sementara proteinnya bisa digantikan dengan protein lainnya, misalnya dengan ikan, telur, dan lain-lain. Dan sumber kalsium lainnya, termasuk seperti yang sudah saya sebutkan," jelasnya.

Baca juga: Hari Ini, Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan Serentak Secara Nasional

Dadan mengatakan susu termasuk dalam anggaran makan bergizi gratis per siswa yang ditetapkan Rp10 ribu. Pihaknya telah melakukan kombinasi atas arahan yang sudah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Termasuk, termasuk (susu ke anggaran Rp10 ribu). Jadi gini, kami sudah melakukan simulasi kapan susu diberikan. Karena indeksnya kan sudah ditetapkan oleh Bapak Presiden, jadi agar indeksnya tetap masuk kami akan melakukan kombinasi sehingga susu minimal di daerah-daerah yang ada sapinya itu minimal 3 kali dalam seminggu dapat diberikan," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah perdana melaksanakan program makan bergizi gratis ke sekolah-sekolah pada hari ini. Namun untuk wilayah Jakarta salah satunya di SD Angkasa 5 Halim tak ditemukan susu dalam menu.

Baca juga: DPR Dorong Partisipasi Masyarakat Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis 

Penulis :
Laury Kaniasti
Editor :
Muhammad Rodhi

Terpopuler