Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi IX DPR Minta Tanggung Jawab BGN atas Kasus Keracunan Massal Siswa di Bogor

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Komisi IX DPR Minta Tanggung Jawab BGN atas Kasus Keracunan Massal Siswa di Bogor
Foto: 223 siswa keracunan makanan MBG di Bogor, Komisi IX DPR desak BGN evaluasi dan perketat pengawasan(Sumber: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym/am.)

Pantau - Komisi IX DPR RI menanggapi serius kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami oleh 223 siswa dari tingkat TK hingga SMA di Kota Bogor, Jawa Barat.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini, mengingatkan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) sebelumnya telah berjanji untuk melakukan evaluasi menyeluruh serta memperketat pengawasan terhadap distribusi makanan dalam program MBG.

Yahya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara BGN, sekolah, pemerintah daerah, BPOM, dan puskesmas agar kejadian serupa tidak terulang.

Yahya: Jangan Hanya Bangga Capaian, Abaikan Keamanan Konsumsi

Menurut Yahya, BGN selama ini terlalu banyak bekerja sendiri dengan keterbatasan sumber daya manusia, sehingga pengawasan terhadap kualitas makanan menjadi tidak optimal.

Ia juga mengkritik sikap BGN yang dinilai lebih fokus membanggakan capaian program, tanpa memberikan perhatian serius terhadap insiden keracunan yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Meski persentase insiden relatif kecil—yakni sekitar 0,05% dari total penerima manfaat—Yahya menegaskan bahwa satu kejadian keracunan pun sudah cukup untuk mengevaluasi sistem pengawasan secara menyeluruh.

Total 223 Siswa Jadi Korban, Penyelidikan Epidemiologi Masih Berlangsung

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengonfirmasi bahwa jumlah korban keracunan terus bertambah, dengan total 223 siswa hingga Selasa, 13 Mei 2025.

Rinciannya, lima orang masih dirawat inap, empat orang menjalani rawat jalan, dan 27 siswa telah selesai menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi di 13 sekolah untuk mengetahui penyebab pasti keracunan.

Dugaan sementara mengarah pada menu telur ceplok dengan bumbu BBQ yang dimasak pada malam hari dan baru dibagikan kepada siswa pada siang harinya.

Penulis :
Gian Barani