
Pantau - Anggota DPR RI Abdullah memberikan apresiasi terhadap pemengaruh dan aktivis Ferry Irwandi atas upayanya dalam menggalang bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam di wilayah Sumatera.
Abdullah menilai bahwa aksi Ferry bersama para relawan merupakan bentuk nyata dari empati dan solidaritas masyarakat terhadap para korban bencana.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci utama dalam menangani situasi darurat seperti bencana alam.
Dukung Kolaborasi Masyarakat dan Aparat
Abdullah menjelaskan bahwa Ferry Irwandi bersama relawan, TNI-Polri, dan aparatur negara telah bekerja sama menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
“Solidaritas nasional terlihat dari kerja sama Ferry, relawan, TNI-Polri, dan aparatur negara dalam menyalurkan bantuan,” ungkapnya.
Bantuan tersebut antara lain diangkut menggunakan pesawat Fokker 27 milik Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Mabes Polri dengan berat total mencapai 2,6 ton.
Sementara itu, TNI turut berperan dengan mengerahkan helikopter dan pesawat Hercules untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil dan terisolasi akibat bencana.
“Saya mendukung kolaborasi yang positif TNI-Polri dan masyarakat sipil dalam menangani bencana ini, dan kolaborasi ini mesti ditingkatkan, baik dari kuantitas maupun kualitasnya, agar penanganan bencana di Pulau Sumatera dapat dipercepat atau dilakukan lebih efektif lagi,” ujarnya.
Ajak Hentikan Kritik dan Dukung Taubat Ekologis
Di tengah upaya bantuan yang dilakukan berbagai pihak, Abdullah meminta semua pihak untuk menghentikan kritik terhadap bantuan yang diberikan siapa pun.
“Jadi menurut saya, kita sudahi perdebatan yang menyudutkan ini. Fokus kita untuk menangani bencana, dan ini berangkat dari solidaritas nasional,” ia mengungkapkan.
Ia juga menyatakan bahwa DPR RI mendukung seruan dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin agar semua pihak melakukan taubat nasuha atau taubat ekologis.
“DPR mendukung seruan taubatan ekologis ini, tentu untuk semua menteri tanpa kecuali, mulai dari taubat menghentikan deforestisasi, mengembalikan fungsi kawasan lindung, merestorasi DAS dan yang pasti kepolisian mesti memberikan sanksi tegas kepada para perusak lingkungan,” jelas Abdullah.
- Penulis :
- Shila Glorya







