Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Temui Putin di Moskow, Bahas Penanganan Banjir Besar di Indonesia

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Presiden Prabowo Temui Putin di Moskow, Bahas Penanganan Banjir Besar di Indonesia
Foto: Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Rabu 10/12/2025 (sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, pada Rabu, 10 Desember 2025 waktu setempat, dan menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah secara baik.

Apresiasi dan Solidaritas Internasional

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas ucapan belasungkawa yang disampaikan oleh Presiden Putin terkait bencana banjir besar yang terjadi di Indonesia.

"Terima kasih tadi ucapan bela sungkawa korban kami banjir di beberapa daerah," ungkapnya.

Prabowo juga menegaskan bahwa penanganan terhadap bencana dilakukan secara maksimal dengan dukungan peralatan modern, termasuk helikopter buatan Rusia.

"Terima kasih, kami sudah bisa menghadapi ini dengan baik," ia mengungkapkan dalam tayangan langsung yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden Putin sebelumnya membuka pertemuan dengan menyampaikan simpati atas musibah yang menimpa Indonesia.

"Di awal saya mau menyampaikan kata-kata bela sungkawa terkait dengan banjir yang menimpa Indonesia dan menimpa bangsa Indonesia," ujarnya.

Dampak Bencana dan Penanganan di Dalam Negeri

Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di tiga provinsi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, pada akhir November 2025.

Bencana tersebut menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat besar di wilayah terdampak.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Rabu, 10 Desember 2025, tercatat 969 jiwa meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Jumlah korban hilang tercatat sebanyak 252 jiwa, sementara total pengungsi mencapai 894.501 orang.

Kerusakan fisik juga terjadi secara meluas. BNPB melaporkan lebih dari 156.000 rumah terdampak, terdiri dari 143.427 unit rusak berat, 2.298 unit rusak sedang, dan 10.808 unit rusak ringan.

Selain itu, fasilitas publik yang terdampak juga signifikan, yakni:

  • 1.200 fasilitas umum
  • 215 fasilitas kesehatan
  • 584 fasilitas pendidikan
  • 423 rumah ibadah
  • 287 gedung perkantoran
  • 498 jembatan

BNPB memperkirakan kerugian akibat bencana ini mencapai angka triliunan rupiah.

Penulis :
Leon Weldrick