
Pantau - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bekerja sama dengan International Centre for Research in Agroforestry (Icraf) Indonesia resmi meluncurkan aplikasi SiALAM guna mempermudah masyarakat mengakses perhutanan sosial.
Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya mempercepat implementasi perhutanan sosial di Sumsel, yang memiliki potensi mencapai 493 ribu hektare berdasarkan Peta Indikatif Perhutanan Sosial (PIAPS).
Namun hingga tahun 2023, izin yang telah diterbitkan baru mencakup sekitar 134 ribu hektare atau sekitar 27 persen dari total target.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, menekankan pentingnya percepatan pengelolaan kawasan perhutanan sosial melalui kolaborasi, peningkatan kapasitas masyarakat, dan dukungan kebijakan yang terintegrasi.
"Bagaimana kita mengelola hutan secara cerdas. Ini tanggung jawab kita sebagai manusia agar generasi berikutnya mewarisi alam dalam kondisi terbaik", ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa Sumsel memiliki kekayaan hayati dan keanekaragaman tumbuhan yang luar biasa, yang harus dikelola dengan komitmen bersama.
"Hadiah dan penghargaan ini mungkin kecil, tetapi saya berharap dapat menjadi motivator bagi masyarakat agar semakin sadar pentingnya menjaga alam. Alam menjaga kita, maka kita harus menjaga alam", ia mengungkapkan.
Aplikasi SiALAM: Solusi Digital Perhutanan Sosial
Sistem Informasi Akses Lahan Perhutanan Sosial atau SiALAM dikembangkan oleh Pemprov Sumsel dan Icraf Indonesia, dengan dukungan dari Global Affairs Canada (GAC) melalui program Land4Lives.
Direktur Icraf Indonesia, Andree Ekadinata, menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pemantauan, pengambilan keputusan, penyebaran informasi, dan peningkatan transparansi dalam pengelolaan perhutanan sosial.
"SiALAM telah melalui proses pelatihan bagi para pemangku kepentingan dan kini memasuki tahap peluncuran untuk pemanfaatan yang lebih luas", ujarnya.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam mempercepat penerapan perhutanan sosial, memperkuat ketahanan iklim, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.
"Perhutanan sosial adalah pendekatan penting dalam pengelolaan hutan berkelanjutan dengan tujuan mengatasi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan desa hutan, serta membuka peluang usaha berbasis hasil hutan", tambahnya.
Fitur Interaktif dan Aksesibilitas SiALAM
Aplikasi SiALAM dapat diakses melalui laman sialam.sumselprov.go.id, dan dirancang sebagai sistem informasi interaktif bagi masyarakat dan kelompok tani hutan.
Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengakses data, memahami regulasi, serta memenuhi prasyarat pengajuan izin perhutanan sosial secara digital.
Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur analisis spasial, penapisan kriteria berbasis regulasi, serta modul pembelajaran dan konsultasi.
Fitur-fitur tersebut memungkinkan komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemangku kebijakan, sehingga SiALAM bukan hanya menjadi alat bantu teknis, melainkan juga sarana untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan.
- Penulis :
- Shila Glorya







