
Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kg yang belakangan dikeluhkan oleh masyarakat. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya permintaan dan distribusi yang mengalami kendala di beberapa wilayah.
"Saya harapkan tidak perlu menumpuk gas elpiji terlalu banyak, dan kebutuhan sehari-hari, masalah itu akan kita atasi mungkin dengan operasi pasar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, Senin (3/2/2025).
Disnakertransgi DKI Jakarta berupaya mengatasi kelangkaan LPG 3 kg dengan mewajibkan agen dan pangkalan melaporkan stok setiap pagi dan sore. Selain itu, agen diminta segera mengirim gas 3 kg ke wilayah-wilayah stok di pangkalan.
"Tentunya ke depan kita akan membahas HET (harga eceran tertinggi) untuk dinaikkan sesuai dengan daerah penyangga," ungkapnya.
Baca juga: Polri Siap Bantu Pertamina Jaga Keamanan di Tengah Kesulitan Elpiji
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Pertamina hingga Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala tanpa ada hambatan.
"Untuk bisa menstabilkan lagi, jadi tidak usah panic buying, normal aja pembelian ya dan stok masih ada, cuma mata rantai distribusi ini seperti apa jangan sampai ada hambatan lagi," ucapnya.
Sementara itu, Hari menyebutkan bahwa pada 2025, DKI Jakarta mendapat kuota elpiji 3 kg sebesar 207.555 metrik ton, atau 15% lebih rendah dari usulan Pemprov yang mencapai 433.934 metrik ton.
"(Tahun) 2025 Disnakertransgi mengajukan usulan kuota itu sebesar lebih dari penyaluran kemarin sekitar 433.933, artinya metrik ton atau 4 persen lebih besar realisasi dari 2024 supaya tidak kekurangan," Kata Hari.
Baca juga: Komisi VI DPR Minta Aturan Penyaluran Elpiji 3 Kg Dikaji Ulang
- Penulis :
- Laury Kaniasti
- Editor :
- Laury Kaniasti