
Pantau – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lebak, Banten, mendapat panggilan tak biasa pada Sabtu (15/2/2025) malam. Alih-alih menangani kebakaran, mereka justru diminta membantu menyelesaikan konflik rumah tangga yang berujung kekerasan. Berikut sejumlah fakta terkait kejadian ini:
1. Istri Mengadu ke Markas Damkar
Seorang perempuan mendatangi markas Damkar di Rangkasbitung dalam keadaan panik. Ia mengaku telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) setelah dipukul oleh suaminya sendiri.
"Ibu tersebut datang ke markas, minta tolong untuk dibantu karena sudah dipukul oleh suaminya sendiri," ujar Rian, petugas Damkar yang menerima laporan.
2. Cekcok Dipicu Api Cemburu
Setelah suami korban didatangkan ke markas Damkar, diketahui bahwa penyebab perselisihan mereka adalah kecemburuan. Sang suami menuduh istrinya dekat dengan pria lain, yang kemudian memicu emosi hingga berujung kekerasan.
"Suaminya yang dilaporkan memukul istrinya tersebut ternyata cemburu oleh istrinya yang dekat dengan lelaki lain sehingga terjadi keributan," kata Rian.
Baca juga: Kebakaran Proyek Hotel Banyan Tree Busan Tewaskan Enam Pekerja
3. Damkar Bertindak Sebagai Penengah
Meskipun bukan tugas utama mereka, petugas Damkar mencoba menengahi pasangan tersebut. Mereka menenangkan kedua belah pihak dan memberikan imbauan agar tidak lagi membuat keributan di tempat umum.
"Anggota Damkar mencoba untuk menenangkan keduanya dan suami istri tersebut diimbau agar tidak membuat keributan di tempat umum dan menyelesaikan masalahnya di rumah," jelas Rian.
4. Kasus Diselesaikan dengan Mediasi
Setelah diberikan nasihat oleh petugas, pasangan tersebut akhirnya bersepakat untuk menyelesaikan masalah mereka dengan baik. Tak ada tindakan hukum yang diambil, dan keduanya diminta lebih bijak dalam menghadapi konflik rumah tangga di kemudian hari.
Kejadian ini menjadi sorotan karena menunjukkan bahwa tugas Damkar tidak selalu soal kebakaran, tetapi juga bisa menjadi penengah dalam situasi darurat lainnya.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi