Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Deklarasi New York Disahkan, Pengakuan Palestina Makin Mendekati Kenyataan Meski Dihadang AS dan Netanyahu

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Deklarasi New York Disahkan, Pengakuan Palestina Makin Mendekati Kenyataan Meski Dihadang AS dan Netanyahu
Foto: (Sumber: Pengunjuk rasa membawa poster dukungan untuk Palestina saat aksi akbar bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (3/8/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina dan mendesak pemerintah Mesir serta Yordania agar membuka blokade serta memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/agr.)

Pantau - Pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka kian mendekati kenyataan setelah Majelis Umum PBB mengesahkan Deklarasi New York pada 12 September 2025, meskipun tantangan dari Israel dan Amerika Serikat masih membayangi.

Deklarasi tersebut secara resmi berjudul Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, dan merupakan hasil konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Arab Saudi dan Prancis di PBB pada Juli 2025.

Sebanyak 142 dari 193 negara anggota PBB menyetujui deklarasi ini, sementara 10 negara menolak dan 12 abstain.

Meskipun tidak bersifat mengikat secara hukum, deklarasi ini menunjukkan adanya konsensus global yang semakin kuat terhadap solusi dua negara dan pengakuan atas kemerdekaan Palestina.

Seruan Dunia untuk Pengakuan Palestina dan Rekonstruksi Gaza

Isi utama dari Deklarasi New York mencakup sejumlah poin penting, antara lain:

  • Penegasan terhadap penyelesaian damai yang menghormati hak-hak rakyat Palestina.
  • Penolakan terhadap segala bentuk kekerasan, termasuk dari kelompok Hamas.
  • Dorongan untuk pembentukan pemerintahan Palestina yang bebas dari pengaruh Hamas.
  • Ajakan kepada komunitas internasional untuk mendukung pembangunan kapasitas pemerintahan Palestina yang efektif.
  • Usulan penempatan misi stabilisasi internasional sementara di Gaza guna menjamin keamanan dan mendukung proses rekonstruksi.
  • Deklarasi ini juga mendorong negara-negara yang belum mengakui Palestina agar segera memberikan pengakuan resmi.

Implementasi deklarasi tersebut diperkirakan akan menjadi isu sentral dalam rangkaian acara Sidang Umum PBB yang berlangsung pada 9–30 September 2025 di New York.

Pekan Tingkat Tinggi dijadwalkan berlangsung pada 22–27 September, dan akan dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan pemerintahan, termasuk Presiden Indonesia, Presiden Prancis, Perdana Menteri Inggris, serta delegasi dari negara-negara Eropa yang telah menyatakan niat untuk mengakui Palestina seperti Irlandia, Spanyol, Swedia, Norwegia, Slovenia, Malta, dan Portugal.

Menurut sumber resmi PBB, kehadiran para pemimpin dunia tersebut menjadi momentum penting untuk membahas implementasi Deklarasi New York, pengakuan terhadap negara Palestina, gencatan senjata, dan upaya rekonstruksi Gaza.

Jika tren pengakuan negara terhadap Palestina terus meningkat, peluang Palestina untuk meraih status penuh sebagai anggota PBB semakin besar, meskipun tekanan dari Amerika Serikat dan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menjadi hambatan utama.

Penulis :
Aditya Yohan