
Pantau - China berhasil melakukan penerbangan perdana wahana udara nirawak (UAV) tipe tiltrotor terbaru, Lanying R6000, di Deyang pada Minggu, 28 Desember 2025, sebagai bagian dari ambisi negara tersebut dalam pengembangan teknologi aviasi vertikal canggih.
Lanying R6000: Drone 6 Ton dengan Kecepatan dan Jangkauan Tinggi
UAV Lanying R6000 dikembangkan oleh perusahaan United Aircraft China.
Pesawat nirawak ini memiliki berat total 6 ton dan dirancang dengan konfigurasi tiltrotor, yang memungkinkannya melakukan lepas landas dan mendarat vertikal seperti helikopter, sekaligus terbang cepat seperti pesawat sayap tetap.
Dalam penerbangan perdananya, UAV ini menunjukkan kemampuan teknis yang signifikan.
Lanying R6000 mampu membawa muatan maksimum hingga 2.000 kg.
Kecepatan jelajah maksimumnya mencapai 550 km per jam.
Drone ini juga memiliki jangkauan terbang sekitar 4.000 km, serta mampu terbang pada ketinggian hingga 7.620 meter.
Keberhasilan uji terbang ini menjadi tonggak penting dalam upaya China memperkuat posisinya dalam pengembangan UAV kelas berat berkemampuan vertical-lift untuk berbagai aplikasi militer maupun sipil.
- Penulis :
- Gerry Eka







