
Pantau.com - Mantan atlet nasional tunanetra yang mengharumkan nama Indonesia di sejumlah kejuaraan dunia, Soeharto, mengharapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo lebih memperhatikan masa tua para atlet, terutama para penyandang disabilitas.
Ia mengharapkan pemerintah bisa adil dalam memberikan perhatiannya yang tak hanya kepada atlet yang bukan disabilitas.
"Saya hanya ingin Presiden memperhatikan masa tua atlet, apalagi seperti saya ini yang seorang tunanetra," ujar Soeharto, Selasa (24/7/2018).
Soeharto yang kini berusia 68 tahun merupakan atlet cabang olahraga atletik berbagai jenis, seperti lari, lompat hingga lempar, baik lempar lembing maupun tolak peluru.
Baca Juga: Tinjau Wisma Atlet Kemayoran, Jokowi Ungkap Satu Permintaan
Kendati memiliki keterbatasan karena tunanetra, prestasi Soeharto berkelas dunia, antara lain pada tahun 1976 di ajang Far East and South Games for Disabled (Fespic) Games yang merupakan pendahulu dari Asia Para Games atau ajang olahraga khusus menyandang disabilitas, meraih emas nomor lari 100 meter.
Setahun berikutnya, di ajang sama di Australia, ia meraih medali emas cabang olahraga lempar lembing dan perunggu di penthatlon yang memperlombakan lima cabang olahraga, yaitu lari, renang, lempar lembing, lompat jauh dan tolak peluru.
Pada tahun 1981 ia mewakili Indonesia dalam olahraga booth di kota Leicester, Inggris, dan meraih juara harapan sekaligus mendapat kesempatan bertemu Ratu Elizaberth II.
Lewat prestasi yang dicapainya mengantar Soeharto diundang ke Istana Presiden dan bertemu Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto untuk menerima penghargaan bagi para atlet disabilitas yang mengharumkan nama Indonesia. Saat ini, Soeharto tinggal bersama sang istri di kediaman peninggalan (warisan) orang tua, bahkan istrinya yang sekarang berusia 76 tahun itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Istri saya sebelumnya dirawat di rumah karena tidak punya biaya untuk rumah sakit, tapi oleh Pemkot Surabaya dibantu dan syukurlah sekarang sudah di RSUD dr Soewandhie," ucapnya.
"Salam saya ke Pak Jokowi. Kalau bisa, jangan hanya atlet bukan penyandang disabilitas yang diperhatikan masa tuanya, tapi seperti kami ini. Kami ingin mendapat pensiun atau apapun untuk kesejahteraan masa tua," katanya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta