
Pantau.com - Setelah dikalahkan oleh Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23, pelatih Timnas Myanmar U-23, Velizar Popov mengakui kekuatan Timnas Indonesia U-23 dan bahkan menyebut Timnas Indonesia U-23 lebih berbahaya dari Timnas Vietnam U-23.
Kekalahan Timnas Myanmar U-23 itu memastikan bahwa mereka gagal melaju ke semifinal SEA Games 2021.
Menurut Velizar Popov, Timnas Indonesia U-23, atau yang akrab disebut sebagai 'Garuda Muda' lebih berbahaya karena memiliki gaya bermain yang berbeda.
Hal ini disampaikan Popov setelah pertandingan Senin (16/5).
"Sulit untuk mengomentari gaya sepakbola Indonesia U-23 dan Vietnam U-23 ketika mereka memiliki gaya bermain dan taktik yang berbeda. Indonesia U-23 lebih cepat, memiliki bola yang lebih berbahaya, kuat dalam serangan balik dan bermain kreatif. Sedangkan Vietnam U-23 memiliki kekuatan fisik yang baik dan pertahanan yang baik," ujar Popov, dikutip dari The Thao 247.
Ukuran fisik pemain-pemain Myanmar yang lebih kecil dan tidak sehat secara fisik, disebut Popov sebagai salah satu faktor mengapa mereka kalah kelas dari Indonesia dan Vietnam.
Meski demikian, Popov mengaku bangga dengan para pemainnya karena terus berusaha hingga menit terakhir.
Kekalahan Timnas Myanmar U-23 itu memastikan bahwa mereka gagal melaju ke semifinal SEA Games 2021.
Menurut Velizar Popov, Timnas Indonesia U-23, atau yang akrab disebut sebagai 'Garuda Muda' lebih berbahaya karena memiliki gaya bermain yang berbeda.
Hal ini disampaikan Popov setelah pertandingan Senin (16/5).
"Sulit untuk mengomentari gaya sepakbola Indonesia U-23 dan Vietnam U-23 ketika mereka memiliki gaya bermain dan taktik yang berbeda. Indonesia U-23 lebih cepat, memiliki bola yang lebih berbahaya, kuat dalam serangan balik dan bermain kreatif. Sedangkan Vietnam U-23 memiliki kekuatan fisik yang baik dan pertahanan yang baik," ujar Popov, dikutip dari The Thao 247.
Ukuran fisik pemain-pemain Myanmar yang lebih kecil dan tidak sehat secara fisik, disebut Popov sebagai salah satu faktor mengapa mereka kalah kelas dari Indonesia dan Vietnam.
Meski demikian, Popov mengaku bangga dengan para pemainnya karena terus berusaha hingga menit terakhir.
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani