Pantau – Pebulu tangkis tungal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung mengatakan bermain tidak maksimal di babak final Malaysia Masters 2023. Hal ini membuatnya gagal mencetak rekor gelar perdana dari ajang BWF Super 500.
“Saya akui saya tidak bermain maksimal hari ini. Bahkan boleh dikatakan permainannya buruk," kata Gregoria, sebagaimana dilansir pada laman resmi PBSI, Minggu (28/5/2023).
Greogria menambahkan dirinya kesulitan untuk tidur malam hari menjelang pertandingan. Selain itu, Rasa grogi membuatnya tak bisa berpikir jernih untuk menghadapi laga penting pada Minggu.
“Saya tidak bisa keluar dari tekanan. Jujur, saya tidak bisa tidur semalam. Mungkin karena saya berpikir ini penting buat saya, kan saya punya target di sini jadi itu buat saya tidak nyaman,” tuturnya.
Disamping itu, Gregoria menjelaskan beban pikiran tersebut secara langsung mempengaruhi permainannya sehingga tidak bisa keluar secara maksimal. Tekanan tersebut membuat Gregoria tak bisa leluasa.
“Ini jadi pembelajaran besar untuk ke depan, kalau ada final-final besar lagi saya sudah tahu harus melakukan apa,” ucapnya.
Dia meminta maaf pada pelatih dan penggemar atas hasil buruk pada babak final. Kekalahan tersebut juga menjadi pembelajaran besar baginya untuk lebih siap jika kembali mencapai babak final pada turnamen lain.
"Harusnya saya bisa menampilkan yang lebih baik dari ini. Saya minta maaf kepada pelatih dan semua orang yang sudah menunggu partai final tadi,” tandasnya.
Pada partai puncak yang berlangsung di Kuala Lumpur, Gregoria harus pulang dengan titel runner-up setelah dikalahkan dua gim langsung oleh pebulu tangkis Jepang Akane Yamaguchi.
Lewat persaingan berdurasi 34 menit itu, Gregoria mencatatkan skor 17-21, 7-21 dari tunggal putri peringkat satu dunia itu.
“Saya akui saya tidak bermain maksimal hari ini. Bahkan boleh dikatakan permainannya buruk," kata Gregoria, sebagaimana dilansir pada laman resmi PBSI, Minggu (28/5/2023).
Greogria menambahkan dirinya kesulitan untuk tidur malam hari menjelang pertandingan. Selain itu, Rasa grogi membuatnya tak bisa berpikir jernih untuk menghadapi laga penting pada Minggu.
“Saya tidak bisa keluar dari tekanan. Jujur, saya tidak bisa tidur semalam. Mungkin karena saya berpikir ini penting buat saya, kan saya punya target di sini jadi itu buat saya tidak nyaman,” tuturnya.
Disamping itu, Gregoria menjelaskan beban pikiran tersebut secara langsung mempengaruhi permainannya sehingga tidak bisa keluar secara maksimal. Tekanan tersebut membuat Gregoria tak bisa leluasa.
“Ini jadi pembelajaran besar untuk ke depan, kalau ada final-final besar lagi saya sudah tahu harus melakukan apa,” ucapnya.
Dia meminta maaf pada pelatih dan penggemar atas hasil buruk pada babak final. Kekalahan tersebut juga menjadi pembelajaran besar baginya untuk lebih siap jika kembali mencapai babak final pada turnamen lain.
"Harusnya saya bisa menampilkan yang lebih baik dari ini. Saya minta maaf kepada pelatih dan semua orang yang sudah menunggu partai final tadi,” tandasnya.
Pada partai puncak yang berlangsung di Kuala Lumpur, Gregoria harus pulang dengan titel runner-up setelah dikalahkan dua gim langsung oleh pebulu tangkis Jepang Akane Yamaguchi.
Lewat persaingan berdurasi 34 menit itu, Gregoria mencatatkan skor 17-21, 7-21 dari tunggal putri peringkat satu dunia itu.
#Gregoria Mariska Tunjung#Malaysia Masters 2023#Pebulu tangkis tungal putri Indonesia#Final Malaysia Masters 2023#pebulu tangkis Jepang Akane Yamaguchi.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu
# In Article
