
Pantau - Honda-Yamaha adalah 'penguasa' MotoGP pada masanya. Namun kini duo pabrikan asal Jepang itu tengah mengalami masa-masa sulit. Dalam 8 seri balapan terakhir, nyaris duo pabrikan asal Jepang itu tak pernah mencicipi podium MotoGP 2023.
Hanya satu kali rider mereka naik podium, yaitu Alex Rins posisi pertama dan Fabio Quartararo mengisi pos ketiga di Circuit of America, MotoGP Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun mendominasi, Honda-Yamaha kini harus mengikhlaskan podium MotoGP milik pabrikan asal Eropa, Ducati dkk.
Melihat kondisi ini, Dorna Sports selaku penyelenggara berencana membantu dua pabrikan Jepang itu untuk kembali ke puncak performa dengan metode 'hak konsesi.'
Hak konsensi adalah, hak istimewa di mana tim bisa mendapat jatah mesin lebih banyak, uji coba di luar tes resmi, hingga dibebaskan dari aturan pembekuan mesin. Intinya pabrikan bisa mendapat kebebasan dalam mengembangkan motor.
Namun ini bisa dianggap hal yang 'memalukan' karena dianggap tak kompetitif.
Suzuki, KTM, dan Aprilia pernah mendapat hak konsensi. Sedangkan Ducati juga memakai hak serupa saat turun di open class pada 2014 silam. Hak-hak istimewa itu dilakukan untuk persaingan yang lebih merata.
Regulasi itu digulirkan saat Yamaha dan Honda sedang jaya di atas lintasan. Kini dua pabrikan Jepang itu sedang mengalami masa suram.
"Kami bekerja untuk dapat membantu tidak hanya Honda tetapi juga Yamaha sehingga mereka dapat menjadi kompetitif lagi dengan lebih cepat," ujar Direktur Olahraga MotoGP, Carlos Ezpeleta dikutip Speedweek, Jumat, (29/6/2023).
Kesuksesan brand Eropa saat ini juga berkat kemurahan hati tim Honda dan Yamaha. Mereka bisa menjadi tim konsesi karena regulasi yang diizinkan oleh peserta pabrikan.
"Honda dan Yamaha di masa lalu sangat perhatian terhadap aturan 'konsesi'. Itu sangat penting untuk daya saing Ducati dan untuk Suzuki agar cepat menjadi kompetitif, dan untuk KTM dan Aprilia bisa masuk ke Kejuaraan Dunia dan menjadi kompetitif juga. Pabrikan lain (Eropa) pasti akan mengerti. Posisi resmi Dorna saat ini sistem konsesi perlu diperbarui," katanya.
Hal yang menimpa tim Honda-Yamaha ini ibarat pepatah di Indonesia, 'roda itu berputar' terkadang kita di atas (sukses) dan terkadang kita di bawah (mengalami masa sulit). Karena itu jangan sombong dan jemawa.
Hanya satu kali rider mereka naik podium, yaitu Alex Rins posisi pertama dan Fabio Quartararo mengisi pos ketiga di Circuit of America, MotoGP Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun mendominasi, Honda-Yamaha kini harus mengikhlaskan podium MotoGP milik pabrikan asal Eropa, Ducati dkk.
Melihat kondisi ini, Dorna Sports selaku penyelenggara berencana membantu dua pabrikan Jepang itu untuk kembali ke puncak performa dengan metode 'hak konsesi.'
Hak konsensi adalah, hak istimewa di mana tim bisa mendapat jatah mesin lebih banyak, uji coba di luar tes resmi, hingga dibebaskan dari aturan pembekuan mesin. Intinya pabrikan bisa mendapat kebebasan dalam mengembangkan motor.
Namun ini bisa dianggap hal yang 'memalukan' karena dianggap tak kompetitif.
Suzuki, KTM, dan Aprilia pernah mendapat hak konsensi. Sedangkan Ducati juga memakai hak serupa saat turun di open class pada 2014 silam. Hak-hak istimewa itu dilakukan untuk persaingan yang lebih merata.
Regulasi itu digulirkan saat Yamaha dan Honda sedang jaya di atas lintasan. Kini dua pabrikan Jepang itu sedang mengalami masa suram.
"Kami bekerja untuk dapat membantu tidak hanya Honda tetapi juga Yamaha sehingga mereka dapat menjadi kompetitif lagi dengan lebih cepat," ujar Direktur Olahraga MotoGP, Carlos Ezpeleta dikutip Speedweek, Jumat, (29/6/2023).
Kesuksesan brand Eropa saat ini juga berkat kemurahan hati tim Honda dan Yamaha. Mereka bisa menjadi tim konsesi karena regulasi yang diizinkan oleh peserta pabrikan.
"Honda dan Yamaha di masa lalu sangat perhatian terhadap aturan 'konsesi'. Itu sangat penting untuk daya saing Ducati dan untuk Suzuki agar cepat menjadi kompetitif, dan untuk KTM dan Aprilia bisa masuk ke Kejuaraan Dunia dan menjadi kompetitif juga. Pabrikan lain (Eropa) pasti akan mengerti. Posisi resmi Dorna saat ini sistem konsesi perlu diperbarui," katanya.
Hal yang menimpa tim Honda-Yamaha ini ibarat pepatah di Indonesia, 'roda itu berputar' terkadang kita di atas (sukses) dan terkadang kita di bawah (mengalami masa sulit). Karena itu jangan sombong dan jemawa.
- Penulis :
- Fadly Zikry