Pantau - Eks Pelatih Timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini menilai, penampilan skuad Garuda Muda saat melawan Panama jauh lebih baik ketimbang laga pertama melawan Ekuador.
Fakhri mengatakan, di pertandingan perdana, timnas Indonesia terlihat tertekan dan kurang lepas karena berada di bawah dominasi Ekuador.
"Jadi dari sekitar 300-an passing, dari statistik yang ada, kita hanya berhasil melakukan sebanyak 67 persen. Tentu ini angka yang cukup rendah," ujar Fakhri.
Sementara saat melawan Panama, ungkap Fakhri, pada babak kedua, Indonesia lebih berani untuk keluar dari tekanan dan melakukan serangan.
Fakhri mengatakan, setelah Timnas Indonesia berani menyerang, akhirnya terjadi sebuah proses gol dengan skema yang cukup apik.
Gol balasan ini bermula dari tendangan bebas dari sisi kiri, bola kemudian dibuang pemain Panama dengan kurang sempurna.
Welber Jardim yang mendapat bola liar langsung melepaskan umpan silang ke kotak penalti dari sisi kanan. Umpan Jardim disambut Arkhan Kaka dengan sundulannya.
Fakhri menuturkan, penting bagi pelatih dan timnya untuk me-recovery kebugaran para pemain, karena di kedua pertandingan awal bermain dengan tempo tinggi sehingga sangat menguras tenaga.
"Karena yang kita butuhkan besok adalah 3 poin, bukan 1 poin. Kalau besok dapat 1 poin, rasanya sulit bagi Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya," ungkap Fakhri
"Yang paling realistis kalau ingin ke babak 16 besar adalah menang dan mendapat 3 poin," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
