Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

PBSI Lakukan Team Building Demi Tempa Mental Ganda Putri

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

PBSI Lakukan Team Building Demi Tempa Mental Ganda Putri

Pantau.com - Tim ganda putri pelatnas PBSI tengah mengikuti kegiatan team building di Sukabumi, Jawa Barat, pada 28-30 Januari 2019 untuk berbagi kesan dan harapan pada tahun 2019.

Acara team-building seperti ini bukan agenda baru, mereka sebelumnya pernah melakukannya pada 2017, walaupun absen pada 2018 karena masalah jadwal. Para atlet melakukan ice breaking pada hari pertama, sebelum malamnya berkumpul dan berbagi tentang kesan-kesan, serta harapan dan target tiap pemain pada 2019.

Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, mengatakan tujuan utama agenda team building adalah untuk penyegaran. Selain itu juga menguatkan kerja sama tim dan melatih komunikasi lewat serangkaian permainan.

"Tujuan pertamanya adalah refreshing. Lalu ada diskusi target yang hendak dicapai pada 2019. Kalau games memang sengaja diadakan demi memperkuat kerja sama tim, melatih komunikasi bersama partner, dan cara kerja sama," ujar Eng Hian, seperti yang dikutip dari Badminton Indonesia, Rabu (30/1/2019).

Baca Juga: Greysia/Apriyani Tak Miliki Target di 2019

Menurut Eng Hian, masalah utama tim ganda putri adalah kekuatan mental dan rasa memiliki tujuan. Maklum saja faktor itu menjadi kekurangan dari tim putri.

"Kendala di tim putri saat ini adalah kekuatan mental, juga penekanan tujuan mereka di pelatnas. Saya selalu mengingatkan mereka soal aspek ini, karena ini faktor kekurangan di tim ganda putri," tambahnya.

Eng Hian pun berharap Greysia Polii dkk bisa lebih dekat satu sama lain, termasuk dengan dirinya dan Chafidz Yusuf, asisten kepala pelatih PBSI. "Tugas saya adalah mendekatkan diri ke anak-anak. Karena mereka perempuan, mungkin mereka banyak sungkannya ke saya. Di ganda putri memang lebih banyak faktor non-teknis," ungkapnya.

Eng mengatakan dia tidak jarang harus terjun untuk membantu para atlet menyelesaikan masalah pribadi yang bisa memengaruhi konsentrasi dan performa di lapangan.

"Saya harap bisa demikian, dan memang sudah banyak terjadi juga. Kalau mereka sudah nyaman, tugas saya adalah membantu menyelesaikan. Misalnya, mereka mengizinkan saya bicara dengan orangtua. Saya akan lakukan dengan senang hati. Yang penting adalah mereka bisa menyelesaikan masalah dan bisa tampil nyaman," tuntasnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta

Terpopuler