
Pantau.com - Stadion Madya sudah dipastikan akan menjadi home base untuk Bhayangkara FC, mulai pada Rabu 3 Juli 2019.
Mengenai hal itu Sekertaris Jendral Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung berharap ada solusi terbaik dengan pindahnya latihan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Perpindahan Bhayangkara FC tersebut dikarenakan Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sedang dalam proses renovasi.
Baca Juga: Sering Bentrok dengan Persija, Bhayangkara Ngungsi ke Stadion Madya
Sebelumnya tim yang ditukangi oleh Alfredo Vera itu bertempat di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Namun, bertepatan sebelumnya digunakan oleh Persja Jakarta, akhirnya mereka memutuskan menggunakan Stadion Madya.
Dampak dari ini juga sehingga membuat PASI segera mencari win win solution yakni dengan mencari tempat latihan. Dan akhirnya mereka memutuskan tempat berlatih ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Latihan untuk para atlet sendiri sudah mulai pindah tepat pada hari ini (4/7/2019).
"Ada solusi lain yakni misal berlatih di SUGBK. Tapi itu tidak mudah juga, hari ini bilang besok langsung pakai SUGBK. Kalau tidak salah SUGBK juga hanya bisa di sore hari untuk dipakai latihan. Karena pagi ada kegiatan lain," ujar Tigor Tanjung di FX Sudirman, Rabu 3 Juli 2019.
Tigor mengeluhkan jika memang dipindahkan ke SUGBK, itu tidak akan berjalan dengan mudah untuk para atletnya. Dari permasalahan alat dan tentu dengan berbagai pertimbangan.
"Kita berlatih di SUGBK. Tapi Peralatan masih kita simpan di Madya harus dibawa ke sana. Tapi tak mudah. Agar latihan bisa mulus. Padahal tuntutan prestasi ada, dan hasilnya pun kita ada," tambahnya.
Baca juga: Stadion Madya Digunakan Bhayangkara, Tim Atletik Terganggu
Tigor menilai berpindah ke SUGBK sudah menjadi kesepakatan bersama dengan Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK). Keadaan ini bukan hal baru, PB PASI juga merasakan hal itu ketika menuju persiapan Asian Games 2018, dimana mereka harus pindah ke Pakansari, Bekasi dan Rawamangun untuk latihan.
"Itu sudah kesepakatan. Itu ada ceritanya, saat persiapan Asian Games, sudah ada pembicaraan. Tapi memang selebihnya di stadion utama, tapi kalau ada atau lebih baik sepakbola lebih enak di stadion utama," ungkapnya.
"Seharusnya kita tak perlu lakukan upaya khusus. Ini nyatanya kan olahraga nasional yang mau di bangun, ya diberi kemudahan aja. Kenapa kita haurs berjuang lagi, saling menghadap-hadap lagi," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta