
Pantau.com Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengaku lebih mempersiapkan
stamina untuk tampil maksimal di ajang Badminton Asia Championship 2018. Mengingat,
peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini merupakan pasangang yang sudah tidak
muda lagi.
Baca Juga: Pelatnas PBSI Harapkan Pemain Pelapis Jadi Andalan di BAC 2018
Owi/Butet tahun ini memang sudah memasuki usia kepala tiga. Owi
yang lebih junior saat ini berusia 30 tahun, berbeda dua tahun dengan Butet.
Oleh karena itu, keduanya merasa harus mempersiapkan stamina
yang cukup untuk menghadapi lawan-lawan yang usianya jauh di bawah mereka. Terlebih,
Owi/Butet menjelaskan shuttlecock yang digunakan BAC 2018 terasa lebih berat.
“Kami lebih persiapkan stamina karena shuttlecock di sini
berat, jadi untuk kami pemain yang nggak muda lagi, harus pintar-pintar atur
kondisi di situasi seperti ini,” kata Butet, seperti dilansir Pantau.com dari laman
resmi Badminton Indonesia.
“Buat saya sekarang dari babak awal semua lawan itu berat,
karena yang kami lawan itu pemain-pemain muda semua. Pasti mereka lebih cepat,
lebih kuat, jadi kami banyak main di strategi dan untuk menerapkan ini, butuh
komunikasi yang baik dengan pasangan,” lanjutnya.
Namun, Owi/Butet sukses melewati partai pertama BAC 2018. Mantan
juara dunia BWF 2017 ini sukses mengalahkan pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Koharu
Yonemoto dengan 21-18, 21-12 pada pertandingan yang berlangsung di Wuhan, China,
Rabu (25/4/2018).
Di babak kedua, Owi/Butet akan bertemu wakil Thailand, Tinn
Isriyanet/ Pacharapun Chochuwon. Pasangan peringkat 45 BWF itu sukses
mengalahkan wakil Taiwan, Lu Ching Yao/Chiang Kai Hsin dengan 21-11, 17-21, dan
21-12.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta