Pantau - Industri otomotif Indonesia tengah menghadapi tekanan serius akibat kelesuan pasar. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa penyebab utama tantangan ini adalah kurangnya daya beli konsumen.
“Faktanya, industri otomotif sedang dalam tekanan, kita harus akui itu,” kata Agus seperti dikutip dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).
Hal itu disampaikan Agus saat pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (22/11) kemarin.
Baca juga: Industri Otomotif Loyo, Pemerintah Ingatkan Jangan Ada PHK di Tengah Kondisi Sulit
Akibat kondisi ini kata Agus, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terpaksa menurunkan target penjualan kendaraan 2024 dari 1,1 juta unit menjadi hanya 850 ribu unit.
“Penurunan 300 ribu unit ini diperkirakan berdampak negatif pada sektor otomotif nasional, dengan kerugian sekitar Rp10,6 triliun,” jelasnya.
Menperin juga menambahkan bahwa meskipun ada tekanan, pameran seperti GJAW dapat mendorong penjualan. "Saya yakin GJAW 2024 akan membantu rebound penjualan industri otomotif Indonesia," tambahnya.
Baca juga: GJAW 2024 Diharapkan Dorong Penjualan Otomotif Indonesia
GJAW 2024 yang digelar dari 22 November hingga 1 Desember di ICE BSD City, Tangerang, menghadirkan lebih dari 80 peserta, termasuk merek kendaraan ternama dan pelaku industri otomotif lainnya.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi berharap pemerintah dapat memberikan stimulus untuk menjaga pasar kendaraan domestik.
"Kami berharap ada perhatian dari Kemenperin untuk memberikan stimulus yang diperlukan," ujar Yohannes.
Dengan tantangan besar di hadapan industri otomotif, GJAW diharapkan menjadi solusi untuk menghidupkan kembali pasar kendaraan Indonesia.
- Penulis :
- Sofian Faiq
