
Pantau – Lima pelajar kelas 11 Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua School), Purwokerto, sukses mencuri perhatian dalam ajang Science and Business Fair 2025 yang digelar di Gedung SMP-SMA Puhua pada Jumat (24/1). Mereka menghadirkan karya inovatif berupa mobil balap jenis gokar atau go-kart hasil kolaborasi ide kreatif, penguasaan ilmu fisika, dan semangat kewirausahaan.
"Kegiatan Science and Business Fair 2025 itu kami selenggarakan di Gedung SMP-SMA Puhua pada hari Jumat (24/1) untuk memamerkan karya inovasi siswa," ujar Kepala Sekolah Puhua Secondary Arinta Dewi di Purwokerto, Minggu (26/1/2024).
Arinta menjelaskan bahwa mobil balap go-kart tersebut dirakit oleh lima siswa berbakat, yaitu Cleo, Nicolleta, Tiffany, Iris, dan Heidi. Menariknya, proyek ambisius ini dimulai dari usaha mandiri mereka untuk mengumpulkan dana sebesar Rp6 juta melalui penjualan makanan secara daring. Dana tersebut digunakan untuk membeli material yang efisien namun tetap fungsional.
Baca juga: PT SSE Luncurkan P2 Tiger, Mobil Lapis Baja dengan Teknologi Canggih
“Material yang serba efisien, namun fungsional itu digabungkan dengan teknik dasar dan prinsip fisika, sehingga memberikan mereka pengalaman luar biasa saat memecahkan masalah dalam menangani mekanika kendaraan, prinsip desain, sekaligus menerapkan keterampilan manajemen dan kerja sama tim," kata Arinta.
Energi Terbarukan dan Bioplastik: Inovasi Lain yang Menginspirasi
Selain go-kart, para siswa juga memamerkan berbagai inovasi ramah lingkungan lainnya, seperti rumah mini bertenaga surya karya empat siswa kelas 10: Pasha, Joseph Evander, Arya, dan Devano. Rumah tersebut mengusung konsep energi terbarukan sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya konvensional.
"Garis berkesadaran lingkungan memang jadi sorotan seluruh siswa," ujar Arinta. Sebagai contoh, kelompok siswa lain dari kelas 10, yaitu Grace, Evelyn, Natalia, Christian Radja, Oliver Caren, dan Aldent, memanfaatkan limbah kulit buah seperti pisang dan jeruk untuk menciptakan bioplastik.
Menurut Arinta, kulit buah yang kaya akan selulosa diolah dengan bahan seperti sodium alginate, kalsium klorida, gliserin, dan minyak kelapa untuk menghasilkan plastik ramah lingkungan yang lentur. Proyek ini menjadi solusi inovatif dalam mengatasi polusi plastik yang sulit terurai.
Menguatkan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Slamet, yang menyebut Science and Business Fair 2025 sebagai wujud nyata dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Kegiatan Science and Business Fair 2025 merupakan wujud nyata P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam pendidikan,” kata Slamet.
Ajang ini tidak hanya menjadi panggung bagi para siswa untuk memamerkan kreativitas mereka, tetapi juga untuk mengasah kemampuan problem-solving, manajemen, dan kolaborasi yang relevan dalam menjawab tantangan dunia nyata.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi